𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 [✔]

-4- (Revisi)

Psychopath
_
5 September 2018

-4-

Disinilah aku sekarang, di rumah Hwang Hyunjin.

Awalnya, kukira letak rumahnya tidak jauh dari rumahku. Karena jalan yang kami lewati tadi melewati rumahku.

Namun setelah dilihat, bisa kuperkirakan waktu yang ditempuh dari rumahku kerumahnya sekitar 20 menit.

Itu berarti, letak rumahnya sangat jauh dan seingatku jika diperkirakan lagi, jarak rumahnya lebih dekat dari kampus jika melalui jalan lainnya bukan melalui jalan yang melewati rumahku.

Lantas, kenapa ia harus memutar ke arah rumahku? seolah-olah akan mengantarku pulang ke rumah sungguhan.

Kembali lagi padaku yang saat ini terduduk di ruang tamu rumah Hyunjin.

Aku pun memandang sekeliling rumahnya, dan aku tidak menemukan seorang pun selain kami berdua.

Aku cukup takut jika faktanya kami benar-benar berdua, tidak ada orang lain.

Sejauh mataku memandang, rumah Hyunjin cukup besar jika hanya dihuni untuk dirinya sendiri.

Oh ya, jangan tanyakan dimana Hyunjin. Ia tadi berkata ingin ke lantai atas, lebih tepatnya ke kamarnya. Katanya, Ia ingin mandi terlebih dahulu karena merasa kegerahan.

Lantas, kau kira aku tidak kegerahan juga Jin?! Sudah jelas, aku pun merasa kegerahan! tapi kau tidak peka. Batinku.

Tapi apa yang bisa kulakukan jika aku kegerahan, baju ganti saja aku tidak membawanya.

Memikirkan hal itu, tanpa sadar aku pun mencebikkan bibirku kesal.

Karena merasa bosan, aku pun beranjak dari atas sofa dan berkeliling rumahnya untuk mencari tahu siapa Hyunjin.

Langkahku pun terhenti sejenak.

Sejak tadi aku tidak menemukan satu foto pun yang menunjukkan identitas keluarganya. Bahkan, foto Hyunjin satu pun tidak ada.

Aku sempat ragu, apakah aku memang benar berada di rumah hyunjin atau hanya sekedar menumpang mandi?

Langkahku pun kembali tergerak untuk melihat lebih dalam rumah Hyunjin.

Katakanlah aku tidak sopan. Tapi, demi memuaskan rasa penasaranku. Aku pun terus saja berkeliling rumahnya. Hingga aku merasa kelelahan.

Disaat Aku merasa lelah berkeliling rumahnya, Hyunjin tidak segera muncul dan aku penasaran apa yang ia lakukan diatas sana.

Kembali lagi padaku.

Saat ini aku pun kembali terduduk di atas sofa yang tadinya telah kududuki.

Tubuhku pun kusandarkan di atas sofa, kepalaku pun kusandarkan pula.  Pandanganku kini menatap langit-langit rumah Hyunjin.

Karena Hyunjin yang tidak muncul juga, aku pun memejamkan mataku sejenak. Sepintas ada suatu hal yang kutemukan tadi kembali terlintas di pikiranku.