5 (selesai revisi)

2K 108 0
                                    

Aca pov

Karena aku santriwati baru, maka aku pergi kepasar untuk membeli keperluan selama di kobong.
.
.
.

Di pagi hari menjelang siang ini. Sungguh aku syok sekali saat seseorang menjambret tas ku,  untung penjambret itu tertangkap. Apalagi aku kepasar sendiri.

"ini neng tasnya" ucap seorang bapak bapak sambil memberikan tasku.
Aku hanya menyaksikan semuanya di belakang

"ayo kita bawa dia ke polisi!" kesal para warga yang ikut mengejar si jambret

"jangan pak" bela si penjambret

"Seharusnya kalian sebagai manusia berfikir. Dia juga manusia. Jangan main hakim sendiri" bentak Aca

"Tapi dia mencuri" elak seorang warga

"Tapi pa. Aku butuh menafkahi istriku yang lagi hamil besar" kata si jambret itu

"Alah alasan!" bentak warga yg lainya

"Yaudah kalian semua bubar! Makasih ya buat semuanya" pinta Aca dengan sopan. Lalu para wargapun mencerna apa yg dikatakan aca barusan, mereka bubar, kecuali tinggal aku dan si penjambret

"Pa ini buat bapa. Bisa buat model usaha" kata aca sambil memberikan beberapa lembar seratus ribu.

"Makasih neng"

"Iya pa. Lain kali istri hamil jangan beri makan dengan uang haram. Yah pa."

"Iya neng makasih"

"Jangan terimakasih kepada saya. Tapi terimakasih kepada allah"

"Allah? dimana?" tanya si penjambret itu

"Kamu tidak tahu?" tanya Reza ikut  berbicara diantara mereka. Lalu aku melihat ke arah cowo yg berjalan mendekatiku.

"disisimu"

"Tapi di sisiku tidak ada siapa siapa"
Tembalnya

Lalu aca pun menjitak kepala si penjambret itu sehingga dia meringis

"Apa yg lo lakukan?" tanya reza

"Sakit tau neng" Kata si penjambret itu dengan mengusap kepalanya yg habis di jitak oleh aca

"Mana yang sakit?" tanya aca

"Ini" tunjuk penjambret itu menuju kepalanya

"Itu kepala bukan sakit" elak aca

"Tapi sakit neng"

"Nah seperti itu juga. Allah itu tidak terlihat. Cuman yg kelihat hanya kepala. Tapi sakit itu tidak bisa dilihat" kata aca

"Ingat bang. Meskipun istri abang tidak tahu klo dia makan dengan uang haram. Tapi allah tau semuanya" lanjut aca

"dan allah itu ada di mana mana" lanjutku "Dan jangan lupa berdoa terus. Dan menunaikan sholat 5 waktu juga sunah sunah nya" saranku

"Iya makasih neng. Makasih banget neng sudah mau menasehati. Dan makasih sebanyak banyak nya yah neng"

"Iya pa jangan di ulangi lagi yah?"

"Iya neng"
"Neng maaf yah tadi abang jambret tasnya" kata abang itu sambil mlihatku

"Iya bang. Ambil hikmah dari semua kejadian ini"

"Iya neng. Makasih"

Setelah bapak itu pergi, tinggal aku dan cowo yang barusan datang entah siapa ini.

"lo siapa?" tanyaku heran

"setau gue kalo allah itu ada di atas arsy" jawab cowo di depanya

"tapi allah tau apa yang kita lakuin kan" tembal aca gamau ngalah

"dalam surat taha dalam ayat 5 menjelaskan kalo allah itu bersembayam di atas arsy"

"yodah deh gue males berdebat sama lo bai" jawab ku males

"eh tunggu nama lo aca kan?"

•~•

Love In A Pesantren [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang