Setelah lari dikejar angsa tadi, kami mampir dulu di supermarket sekitaran sini, untuk membeli minum
"Qeena jangan lupa bawa sedotan nya ya?" peringatan dini yang langsung ku angguki
Terkadang aku heran dengan dini, kadang dia bertingkah baik sholeh, dan gitu, eh ternyata dia jail juga ya, sama angsa juga, apalagi sama manusia.
Yang ada di otak ku sekarang adalah 'ABAN SUKA SAMA AKU' ohhhh mana mungkin! Tapi harus mungkin!
"Assalamualaikum" sapa seseorang yang tiba tiba nongol di samping dini. Pikiran qeena pun kabur
"Waalaikumussalam"jawab kami serempak
Dia?
Ahhhh kenapa aku malu jika bertemu dengan nya?
Pipiku panas?
Kenapa panas ya? Padahal ada ACTBC
Kasihanilah author ini, berilah vote kalian, atau voment pun juga gk apa, meskipun kata next, itu sangat berarti buat author kok.
Follow wajib ya, tapi gk maksa;vTerimakasih
Assalamualaikum 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Pesantren [REVISI]
Teen FictionAzmi "kenapa lo selalu gangguin hidup gue?! Udah pendek kecil kayak tuyul lagi!" Aca "gue gapernah gangguin hidup lo! Udah tinggi, kerempeng, hidup lagi! Kayak tiang bendera!" Yap sekian yhehehe:) Jangan baca klo kaga follow, vote and comment :)