Lalu aban menatap dini dengan alis yang ditaik taikan
Aduh, kalo bukan kakek kakek udah gue hajar dan gue lempar kesal dini
"Kalo neng dini gimana?, mau kan jadi pacar abang aban?" tanya aban
"Maaf ya aban, dini udah tunangan" ucap dini sambil memperlihatkan sebuah cincin yang melingkar di jemari manis nya
"Ahhhhh,,, tapi neng jika berubah pikiran, eneng bisa datang ke aban ya. Aban akan menyiapkan maskawin yang besar buat eneng" ujar aban kepada keduanya
5 menit tidak ada yang menjawab
"I- iya" gugup Qeena
Lalu aban pun pergi dengan jalan ala model
"Iya gak akan pernah" lanjut Qeena
"Ogah gua!!" kesal dini
"Hahaha" tawa Qeena yang dipaksakan, antara sedih dan bahagia yang sekarang Qeena rasakan
Semua itu hanyalah impian yang tidak akan pernah terwujud, untuk memiliki nya sangatlah mutlak
TBC
_____
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Pesantren [REVISI]
Teen FictionAzmi "kenapa lo selalu gangguin hidup gue?! Udah pendek kecil kayak tuyul lagi!" Aca "gue gapernah gangguin hidup lo! Udah tinggi, kerempeng, hidup lagi! Kayak tiang bendera!" Yap sekian yhehehe:) Jangan baca klo kaga follow, vote and comment :)