"lo serius mau bareng gue?" tanya azmi sambil menatapku
"iya, gue gatau sekolahnya dimana ehe" jawabku dengan nada rendah
"tumben" jawab azmi
"kenapa lo gasuka gue bareng lo?" tanyaku sambil menatap muka azmi. Dia tinggi, bahkan perbedaan tinggiku denganya 26cm.
"gak" jawabnya
"yaudah gue sendiri" akupun berjalan lebih cepat denganya.
"ngapain lo?" tanyaku sambil berbalik menatap ke belakang, tanganku di genggam olehnya. "bukan mukhrim" jawabku, iapun melepaskan tanganya.
"lo lupa?" tanya azmi agak sedih
"what?" jawabku bingung
"lo udah lupa semuanya, dan gue bingung antara gue harus beritahu lo atau engga. Gue gamau lo sakit hati lagi gara gara gue" pikir azmi
"ga"
"beritahu gue gak?" ancamku sambil mencubit tangan kanan nya
"gamau wlee" dia pun menjulurkan lidahnya dan matanya terlihat sipit.
"ishh nyebelin!" aku kesal sambil tersenyum melihat muka azmi yang baru pertama kali mengekspresikan seperti ini
•~•
Jangan lupa vote!
"gue bahagia lo kayak dulu, bahagia dan tertawa kayak gini" pikir azmi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Pesantren [REVISI]
Teen FictionAzmi "kenapa lo selalu gangguin hidup gue?! Udah pendek kecil kayak tuyul lagi!" Aca "gue gapernah gangguin hidup lo! Udah tinggi, kerempeng, hidup lagi! Kayak tiang bendera!" Yap sekian yhehehe:) Jangan baca klo kaga follow, vote and comment :)