23

1.2K 53 5
                                    

"Enggak ada kok" Qeena terus saja mencari sosok aban yang ia kenal, namun nihil. Yang ada hanyalah kakek yang sudah menginjak umur nya

"Itu" tunjuk dini pada sang kakek

"Kakek itu?" tanya Qeena

"Iya dia aban"

"Hah?" Qeena tidak mengerti sama sekali

"Aban!" panggil dini seraya aban yaitu sang kakek dengan gaya nya mendekat. Ia memakai sepatu kulit, jaket kulit berwarna coklat, dan jeans panjang ala kekinian

"Dini, bukanya tidak sopan ya memanggil orang tua dengan namanya" bisik Qeena di telinga dini

"Bukan nya gue mau ngomongin kejelekan orang ya?, dia tidak mau di sebut kakek, atau abah, dia mau di sebut nama aslinya, dia adalah juragan kambing disini, dan dia selalu keganjenan jika liat cewe cantik" bisik dini

"Oh gitu ya?"

Lalu aban alias sang kakek pun sudah berada di hadapan

Aban hanya menatap Qeena dan menaik naikan alisnya, seolah olah menggoda

Astagfirulloh dengan susah kayak Qeena meneguk ludahnya sendiri

"Gimana nih neng Qeena, mau gak jadi pacar abang aban?" tanya aban

"Eh, emm gimana ya?"
"Bukanya Qeena enggak mau ya. Tapi kakek--- eh aban pasti akan mendapatkan wanita yang lebih sempurna dari pada Qeena, jadi Qeena mohon maaf Qeena gak bisa" dengan senyum kaku Qeena menjawab nya

Hal yang tidak diinginkan dini pun akhirnya terjadi

TBC

Love In A Pesantren [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang