"Eh aban lagi ngapain kamu disini?" tanya dini
Qeena hanya tertunduk. Jika dia menatap aban maka pipi merah nya akan terlihat dan bibirnya yang tak bisa diam dari senyum lebar nya. Bagai di sihir
"Biasa" jawab aban irit, dingin sambil menyodorkan kresek putih alias belanjaan nya
"O" karena dini sudah biasa ngomong sama orang irit, contoh nya abang tukang bakso 'AZMI'
Sedetik aban menatap Qeena aneh lalu menatap dini "aku pamit, assalamualaikum" tanpa senyum lho. Irit, pelit senyum,
"Waalaikumussalam" setelah aban keluar
"Udah gitu aja?" gerutu dini
"Lo itu patung apa semen sih?" tanya diniNah ini, sikap dini itu tidak mudah untuk di tebak, tergantung mood nya
"Aku manusia kok"
TBC
Vote, voment dan follow ya.
Assalamualaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Pesantren [REVISI]
Teen FictionAzmi "kenapa lo selalu gangguin hidup gue?! Udah pendek kecil kayak tuyul lagi!" Aca "gue gapernah gangguin hidup lo! Udah tinggi, kerempeng, hidup lagi! Kayak tiang bendera!" Yap sekian yhehehe:) Jangan baca klo kaga follow, vote and comment :)