2. Kakak Kelas

825 36 2
                                    

Happy reading.

***

Senin. Hari keramat bagi seluruh warga SMA Pancasila, karena dihari senin semua siswa-siswi diwajibkan untuk mengikuti upacara pengibaran bendera.

Lain dengan gadis mungil yang bernama Ara ini, ia menikmati hari senin dengan wajah yang begitu ceria. Aneh memang, tapi nyata.

Setelah membayar abang taxi, Ara berjalan semangat menuju kelasnya.

"Selamat pagi Kayra!" sapanya penuh semangat kepada teman sebangkunya sekaligus sahabat dari orok hingga sekarang ia duduk di kelas 2 SMA, Annisa Kayra.

"Pagi, Ra lo udah ngerjain tugas matematika peminatan belum? Sini gue pinjem! Gue belum ngerjain soalnya, nanti kalo Pak --"

"Nih" serah Ara tanpa berpikir panjang karena ia merasa pusing mendengar cerocosan Kayra yang makin hari makin panjang.

"Makasih Ara ganteng eh cantik, astaghfirullah"

"Sama-sama. Cepet Kayra salin, keburu bel upacara bunyi" ucap Ara seadanya

"Aya aya captain!"

Kayra lalu menyalin tugas Ara dengan tangan lihainya dengan cepat dan tepat, sebelum bel upacara berbunyi. Bersyukur atas Tuhan Yang Maha Esa. Kayra memang pandai menyalin.

***

Bel istirahat berbunyi.
Semua siswa siswi SMA Pancasila tersenyum lega, begitu pula dengan Ara.

Setelah Pak Adi, guru matematika peminatan mengakhiri pelajaran hari ini, Ara dan Kayra segera beranjak dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut yang keroncongan sedari tadi.

Setibanya dikantin Ara duduk disalah satu meja kantin yang memang tinggal satu meja yang tak berpenghuni, karena semua meja terisi penuh oleh siswa-siswi yang kelaparan.

"Kayra yang pesen ya, Ara lagi pengen duduk" pintanya sambil nyengir kuda.

Kayra hanya mengangguk menyetujui dan langsung pergi memesan makanan tanpa tanya dulu makanan apa yang akan dipesan Ara, Kayra tau Ara pasti akan memesan nasi goreng dan ice coffee.

Ara menyibukan diri bermain ponsel sembari menunggu Kayra yang sedang memesan makanan.

Merasa mendengar langkah kaki yang berjalan menuju ke mejanya, akhirnya Ara meletakan ponselnya diatas meja dan mendongak, benar saja ada kakak kelas cantik yang menuju ke mejanya. Ara dibuat menganga karna terkagum akan kecantikan perempuan tersebut.

"Gue boleh ikut gabung nggak?" Tanyanya sembari tersenyum sopan kepada Ara.

"I..iya kak" jawab Ara gugup

Kakak kelas itu lalu duduk dihadapan Ara. Ara mendadak canggung, pasalnya ia tak pernah bergaul dengan kakak kelas, apalagi dia cantik dan terkenal seantera SMA ini. Yah, kakak kelas yang sekarang berhadapan dengan Ara adalah Zenata Arabella, terkenal akan kecantikannya yang bisa dibilang melebihi Raisa dan Isyana.

"Ara, ini-- kak Bella?" Heboh Kayra yang baru datang dan mengambil duduk di samping Ara.

"Hallo, gue gabung ya mejanya disini penuh" sapa Bella sopan

"Iya kak dengan senang hati, kakak sendirian?" Tanya Kayra antusias

"Iya, temen temen lagi ngerjain tugas"

Kayra hanya berO ria seraya memakan nasi gorengnya. Ara sedari tadi diam saja tanpa mau berbicara dan ia juga sedang fokus dengan nasi goreng kesukaannya.

"Oh ya nama kamu siapa?" Tanya Bella tiba-tiba.

"A.. aku?" Tanya Ara tersentak kaget.

"Iya kamu"

"Nama aku Ara kak, Maura Azkia"

"Maura? Pacarnya Aldi?"

"I.. iya kak, kakak tau?"

"Wahh.. dasar punuk onta kok bisa ya pacarnya secantik kamu" ucap Bella terkekeh geli.

"Hehe" gugup Ara tak tau harus menjawab apa.

"Gue temen Aldi waktu SMP, salam kenal ya,"

"Eh Arsy? Woii sini!" Teriak Bella

Ara dan Kayra mengikuti arah pandangan Bella, ia melihat ada dua laki-laki berjalan menuju meja mereka.

"Udah lama?" Tanya salah satu lelaki itu kemudian mengacak rambut Bella pelan.

"Udah," jawab Bella tersenyum manis.

"Duduk duduk" lanjutnya mempersilahkan.

Ara mendekat ke Kayra membisikan sesuatu pada Kayra.

"Kayra, itu siapa?" Bisik Ara bermaksud menunjuk kedua lelaki dihadapannya.

"Yang satu kak Gavin Berliano pacarnya kak Bella, yang satunya kak Arsy Anggara sahabatnya" jawab Kayra tak kalah pelan.

Ara hanya berO ria sambil sesekali melirik lelaki yang kata Kayra namanya Arsy itu. Terlihat aneh baginya.

"Ara, gue minta nomer lo dong" pinta Bella kepada Ara.

Ara tersentak. Ia lalu mengambil ponselnya, menyerahkannya kepada Bella dengan sopan.

"Makasih nanti gue hubungin lo ya, ohya Vin, Sy nih pacarnya Aldi temen SMP gue" ucap Bella memperkenalkan Ara.

Ara hanya tersenyum kikuk melihat pemandangan yang ada didepannya yang menurutnya sangat aneh, kemudian ia melanjutkan makannya dalam diam.
Jam istirahat yang sangat panjang dan aneh menurutnya.

***

ArsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang