26. Saturday!

164 12 0
                                    

Karena besok hari sabtu, teman-teman Ara berencana menginap di rumah Ara. Sepulang sekolah, Ara, Kayra, Risa, Nara, dan Dinda langsung ke rumah Ara untuk menginap.

Sekarang mereka berlima sedang asik menonton drama di kamar Ara.

Kruyuk

"Wah suara perut siapa tuh?"

Reflek semuanya menatap ke arah Ara, dan yang ditatap hanya cengengesan tidak jelas.

"Hehe, perut Ara. Abisnya Ara laper."

"Yaudah kita pesen pizza aja," Nara memberi ide.

"Jangan, kita pesen seblak aja!" kini giliran ide Risa.

"Nggak, kita keluar cari makan aja!" sahut Dinda.

"Stopp! Kita serahkan semua pada tuan rumah," kata Kayra melerai.

"Hah? Ara? kalo Ara mending minta dimasakin bi Inah."

"IDE BAGUS!" sorak semua.

Akhirnya mereka makan masakan yang dimasak bi Inah, nasi goreng spesial ayam suwir telor pedas.

"Yeayy!" sorak Ara girang.

---

Jam menunjukkan pukul 9 malam, Ara dan kawan-kawan masih menatap layar laptop, marathon drama bersama.

drrrrrrt drrrtt

Ponsel Ara bergetar panjang menandakan ada telpon masuk.

Arsy? Kenapa Arsy tiba-tiba telpon Ara? batin Ara heran.

"Siapa Ra?" tanya Kayra.

"Arsy."

Ara menuju balkon untuk mengangkat telepon.

"Hallo?"

"Hallo, eh Ra lo sibuk nggak?"

"Hah? Nggak kok, kenapa Arsy?"

"Nggapapa cuma mau cerita bentar."

"Eh? iya ada apa?"

"Lo masih inget nggak waktu gue ngomong gue suka Gita?"

"Emm, iya inget."

"RA SIAPA SIH KOK TELPONNYA LAMA AMAT," teriak Risa sengaja, padahal kan Ara tadi sudah memberitahu bahwa yang menelpon Arsy.

"ITU KAK ARSY YA? COWOK YANG TADI KAMU CERITAIN," teriak Dinda yang amat sangat disengajakan.

Ara menghela nafasnya, sabar menghadapi kelakuan temannya.

"OH KAKAK KELAS YANG KAMU SUKA ITU YA RA?" Kini giliran Nara.

"OH ITU," Kayra ikut menyahut juga.

Ara menepuk jidatnya, merasa malu dengan Arsy atas kelakuan teman-teman laknatnya itu.

"Siapa Ra? Lo lagi sibuk ya? yaudah nanti lanjut chat aja," ucap Arsy mengakhiri dan mematikan telponnya sepihak.

Ara lesu masuk kembali ke dalam kamarnya. Padahal ia baru saja akan tau sebuah cerita dari Arsy, tapi tertunda gara-gara keempat teman laknatnya. Sial!

"Loh udahan Ra?" tanya mereka cekikikan.

"Au ah."

Ara merebahkan dirinya ke kasur dan menutupi seluruh badannya dengan selimut.

drrt

ponsel Ara kembali bergetar, kali ini tak panjang yang berarti pesan yang masuk.

From : Arsy Anggara
Lanjut sini ya.

ArsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang