tiway potek

4.6K 342 26
                                    

selesai pelajaran hangeul, doyoung dan kawan kawannya seperti biasa pergi ke tempat persembunyian mereka, "jungwoo-ya! kenapa kau terus berkaca!? kita semua sudah menunggumu!!" seru doyoung dengan berteriak yang berhasil memikat perhatian para murid di sekitarnya.

"aigo! kau selalu cerewet!" balas jungwoo yang langsung merangkul taeyong dan jaehyun untuk pergi meninggalkan doyoung.

doyoung hanya memutar bola matanya. bagaimana mungkin anggota gengku sangat berani denganku, yang notabenya aku adalah pemimpin mereka, batin doyoung.

sesampainya di rooftop sekolah, jaehyun dan taeyong bermain kartu. tetapi sebenarnya mereka sedang berjudi, mereka menganggap berjudi hanya permainan kecil seperti bermain kartu.

sedangkan jungwoo, kebiasaan setiap harinya memang berkaca. jadi tidak heran kalau banyak sekali yeoja yang gemesh dengan pesona tampan bercampur keimutannya.

"doyoung-ssi, maaf ada yang mencarimu" ucap salah satu kawan doyoung yang lain, lucas.

doyoung yang terkejut akan kedatangan lucas langsung bertanya, "wae, ada apa?" tanya doyoung sambil menggigiti kuku jari tangannya.

"aish, kau ini kenapa? sedari kemarin kau selalu saja telat berpikir!" bentak jaehyun, anggota tertua dari geng doyoung.

"terserah kau saja, hyung! aku memang akhir akhir ini sering telat berpikir, jadi kau harus bersabar"

lucas yang mendengarnya sangat kesal. bagaimana tidak? doyoung malah menghiraukannya. lucas memutuskan untuk pergi meninggalkan doyoung dan kawan kawannya di rooftop.

"hei mau kemana kau!?" teriak doyoung dari kejauhan.

"kau pikirkan saja sendiri doyoung-ah! kau malah menghiraukanku, lebih baik aku pergi!" balas lucas sambil berjalan ke arah tangga.

●●●

doyoung menjabat tangan yeoja itu, "kim yoora imnida" ucap yeoja tersebut.

kim yoora, itulah nama yeoja yang sedang mencari doyoung.

"ada perlu apa kau?" tanya doyoung ketus.

memang doyoung terkenal kejam dan garang, kalau berbicara mulutnya itu sangat pedas. sama guru saja tidak ada sopan santun, termasuk wali kelasnya, pak taeil.

yoora menghela napas kasar, "oppa.."

"kau lama sekali, hanya untuk berbicara saja butuh waktu satu tahun!" ujar doyoung tak kalah ketus, sekarang ia mendorong bahu yoora.

"mianhae oppa, aku hanya ingin bilang kalau aku mempunyai perasaan denganmu" kata yoora dengan malu, wajahnya pun sudah berubah menjadi merah bak kepiting rebus.

doyoung memutar bola matanya, "hanya itu saja!? tidak penting! banyak sekali yoeja yang ingin denganku dan tidak kalah cantik dan manis darimu!" doyoung beranjak pergi meninggalkan yoora.

ya begitulah sikap doyoung terhadap semua orang di sekelilingnya, "..terkecuali dengan orang yang aku sayang dan akan menjadi pasanganku nanti" seorang kim doyoung yang berbicara seperti itu.

"bagaimana?" tanya lucas penasaran.

doyoung mengambil seputung rokok dan menghisapnya, "tidak jelas! dia menyatakan perasaannya, sedangkan sudah banyak sekali yeoja yang aku tolak, maksudku yang nasibnya sama dengan yoora" ujar doyoung panjang lebar.

taeyong yang mendengar langsung berkata, "yoora siapa maksudmu?" tanya taeyong sambil minum soda kalengan.

"kim yoora" ucap doyoung, "hmm sepertinya aku mencium hawa orang yang sedang jatuh cinta" ledek doyoung kepada taeyong.

"hahaha!!" yang lain tertawa terbahak bahak, sampai sampai jungwoo hampir saja memecahkan kaca kesayangannya.

taeyong terlihat kesal dengan perlakuan doyoung kepadanya, "aku memang sedang jat-" taeyong mulai menutup mulutnya.

yang lain terdiam. hening.

lucas menghampiri taeyong sambil melipat tangan di depan dadanya, "bicara saja yang jujur, taeyong-ah!" bentak lucas.

"ya aku memang suka dengan kim yoora, anak kelas sembilan"

hening yang kesekian kali.

doyoung ikut menghampiri lucas yang masih melipat tangannya, "kau itu cemburu ya kalau yoora suka denganku?" tanya doyoung sambil memegang pundak taeyong.

"aniya!" ucap taeyong tegas.

"munafik sekali kau! terlihat dari raut wajahmu yang kesal terhadapku, lee taeyong!" doyoung meremas baju yang dipakai taeyong.

●●●

doyoung mengajak kawan kawannya untuk pergi bermain ke rumahnya, tetapi tentu nuna doyoung tidak setuju kalau kawan kawan doyoung pergi ke rumahnya.

"pulang langsung kerumahku, ne?" ajak doyoung kepada kawan kawannnya.

"ne!" jawab mereka serempak.

bel pulang berbunyi tanda semua murid harus sudah pulang, peraturan di sekolah memang seperti itu. setelah jam satu tidak ada yang boleh masih tetap di sekolah.

doyoung menghampiri jaehyun, "hyung kau yang mengendara" suruh doyoung kepada jaehyun.

"kakiku masih sakit, young. kau tidak ingat saat aku jatuh di tangga rooftop?" tanya jaehyun kepada doyoung yang sedang membuka pintu mobil range rovernya.

"kau sewot sekali, hyung! yasudah kalau begitu biar aku saja yang mengendara!" doyoung terpaksa harus mengendarai mobil, lagipula mobil range rover putih itu memang milik doyoung seorang.

"kau ini tidak jelas!" bentak jungwoo kepada doyoung.

setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya sampai juga di salah satu perumahan elite dan mewah. perumahan milik papa doyoung.

"rumah disini sangatlah besar!" ujar jungwoo terkagum kagum.

doyoung yang sedang menyetir membalas, "tentu saja! aku memang terlahir dari keluarga kaya raya, woo"

jaehyun yang mendengarnya langsung bingung, "kau ini bagaimana? kaya raya bukan dilihat dari kepemilikan hartanya, young. maksud dari arti kaya raya adalah kaya akan kasih sayang keluarga"

doyoung langsung menatap jaehyun dengan tatapan death glare yang sangat menyeramkan, "kau memberi kode sangat keras, hyung" sambung lucas yang duduk di depan di samping doyoung.

doyoung tidak segan segan menoyor kepala lucas, tetapi nahas malah doyoung kena batunya. tangannya sehabis menoyor kepala lucas langsung terasa tertarik uratnya.

BOSS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang