Aku berlari mengejar kupu-kupu cantik itu. Tak pernah aku melihat kupu-kupu secantik itu, sayapnya mengeluarkan sedikit cahaya biru yang membuatku ingin sekali menggapainya.
"Kakak! Kakak! Kau harus melihat kupu-kupu ini!" ujarku.
"Zihann!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Yang aku dengar saat itu hanyalah suara teriakan ibu, diiringi suara klakson mobil yang nyaring dan suara orang-orang yang mengerumuniku.
~~~~~
Aku terbangun dari mimpi yang entah, berapa kali telah mengisi setiap tidurku, Sudah 11 tahun berlalu. namun, kejadian itu seakan tak ingin pergi dari ingatanku.Aku melihat ke arah jendela yang basah, diiringi cahaya kilat yang terlihat seperti akar-akar pohon. Tanpa sadar, air mata jatuh dari pelupuk mataku.
Namun,
Suara decitan pintu tua kamarku yang dibuka, membuatku sadar dari tangisanku.~~~
"Zihan bangunlah, Hei apa kau menangis?" Ujar kakak, lalu memelukku dengan erat.
Seakan merasakan apa yang ku rasakan."Zihan, jangan membuat kakak merasa sedih. Kita harus semangat, kakak sangat sayang denganmu, bahkan ibu lebih sayang padamu. Adikku ini adalah adik yang paling beruntung di dunia karena mempunyai kakak dan ibu yang sangat sayang padanya. Jadi kita harus semangat, oke? Gak boleh putus asa, sekarang kamu siap-siap sebentar lagi taksi akan datang. Semua barangmu sudah siapkan?" Aku mengangguk dan tersenyum, sejenak aku merasa hangat dan lupa akan kesedihanku, lalu Kupeluk erat kembali dirinya.
"Nah kalau kamu senyum kakak nggak akan sedih lagi. Ya udah, sekarang kamu mandi dan siap-siap ya. Sebentar lagi taksinya akan datang."
Ujar kakak lalu pergi meninggalkanku untuk bersiap-siap.~~~~~
Hujan semakin deras mengguyur kota kecil yang asri ini.
Sedih rasanya harus meninggalkan kota yang telah melihatku tumbuh sampai sebesar ini.
Walaupun lebih banyak kenangan buruk yang kurasakan, namun tetap saja masih ada kenangan indah yang pernah tersimpan di dalam kota tua ini.Taksi yang kutumpangi bersama Ibu dan Kakak, melaju dengan cepat, di bawah guyuran hujan menuju bandara.
Ku sandarkan kepalaku ke jendela mobil, sambil memandang hamparan laut biru di kota kecil yang indah ini.-------
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Im I Demented
FantasySejak kecil bahkan sekarang mereka selalu menertawakanku. Entah apa yang mereka tertawakan. Mereka yang tak mengenal diriku sebenarnya. Yang mereka tahu dari diriku hanyalah seorang gadis belia aneh, dan berbeda dari gadis lainnya. Aku memang berb...