Arsinoe

37 9 2
                                    

Aku pun mengikuti ibu Flora memasuki ruang kelas yang di pintunya tertulis Pissenlit.
dan saat aku memasuki ruang kelas, Semua murid yang tadinya fokus belajar, kini semua perhatian mereka tertuju padaku.
dan yang aku lakukan hanyalah menunduk, sembari menutupi wajah sebelah kiri ku menggunakan rambutku,
~~~

"Permisi pak, maaf menganggu aktivitas belajar kalian, bolehkah saya mengambil sedikit waktunya pak" Ucap ibu Flora kepada guru yang berada di kelas.

"Yah, tentu". Ujar bapak guru berkumis itu, ibu Flora pun tersenyum kepada bapak itu,
"Baiklah anak-anak semua, seperti yang kalian lihat, kalian akan mendapatkan teman baru,
Bisakah kamu memperkenalkan dirimu, nak?". Ucap ibu Flora kepadaku,

"Hmmmm.., nama saya Zihan Dawson, dan saya harap teman-teman semua, bisa berteman baik denganku." Jelasku singkat, Namun tidak ada jawaban hanya ada keheningan di kelas ini, dan semua mata yang tertuju padaku, membuatku semakin menundukan wajahku.

Ibu flora pun berdehem memecahkan keheningan dan bertanya pada murid di kelas, apakah ada yang ingin ditanyakan padaku Dan tidak ada yang menjawab,

Namun ada satu siswa laki-laki yang terlihat menunjukan tanggannya
"Saya buk," ucapnya sambil mengangkat sebelah tangannya, "apa yang terjadi pada wajah sebelah kirimu?", tanyanya, yang membuatku sedikit terkejut,

"Sepertinya kau tidak perlu mengetahuinya", jawabku singkat kepada laki-laki yang bertanya padaku itu, mendengar jawabanku laki-laki itu hanya tersenyum miring. dan juga semua mata yang ada di kelas ini tertuju padaku, yang seakan benar-benar menusuk ku.
Yang membuatku menahan dadaku yang benar-benar terasa sesak.

"Baiklah jika tidak ada lagi yang ditanyakan, Zihan silakan duduk di kursi yang kosong itu," ucap ibu Flora sambil menunjukan kursi kosong yang sialnya berada di belakang, pemuda yang bertanya padaku tadi.

~~~~~
(ARSINOE POV)
hari ini aku dan Leo, sengaja datang terlambat ke sekolah, dikarenakan urusan kami yang belum terselasainkan, pagi ini aku dan Leo akan membalaskan dendam ku kepada Juna teman kami yang berkhianat, namun sialnya Juna sepertinya sedang menipu kami, dia tidak datang sesuai dengan janji yang telah kami sepakati, untuk bertemu di bukit dekat hutan pinus di desa Cartwheel.

"Kurang ajar, babi hutan itu!, beraninya dia menipu kita, lihat saja apa yang akan terjadi di sekolah nanti". Umpatku kepada Juna si babi hutan itu.
Leo hanya menanggapi ku dengan tawa khasnya, yang seakan mengerti apa yang akan terjadi di sekolah nanti.

~~~
"Arsinoe!,Leo!, turun kalian!! Anak kurang ajar!, sepertinya kalian tidak ada kapok-kapoknya". Jerit pak Louise kepada ku dan Leo yang sedang memanjat pagar di dekat gudang sekolah, yang membuatku semakin mengumpat kesal.

Pak louise pun menghukumi kami dengan untuk tidak masuk kelas sampai jam istirahat nanti, dan hanya boleh berdiri di lapangan bersama anak-anak lainnya, yang sepertinya juga datang terlambat.

Saat aku sedang berdiri di tengah lapangan yang begitu panas ini, tiba-tiba mataku menuju ke arah meja informasi yang ada di gedung A, dan disana ku lihat ada seorang gadis yang seakan sedang mengamatiku.

namun mataku seakan tidak asing lagi dengannya,
Benar mataku tidak salah lagi, dia adalah gadis yang berada di perpustakaan kemarin dan dia sedang melihat ke arahku dan langsung membuang muka saat aku juga melihat ke arahnya,
apa yang dia lakukan disini apa mungkin dia bersekolah disini tapi aku tidak pernah melihat gadis itu sebelumnya, atau mungkin dia baru masuk dan akan bersekolah disini, pikirku.
(ARSINOE POV END)
~~~

Bel berbunyi pertanda Jam istirahat sudah dimulai, semua murid di kelas pun berhamburan keluar, yang membuat kelas senyap seketika,
dan aku memilih untuk tetap berada di kelas,

"Junaaa", panggil seorang wanita tiba-tiba dari balik pintu kelas dan langsung berjalan masuk sambil mengambil kursi dan duduk di samping laki-laki kurang ajar yang baru ku tahu jika bernama Juna, sambil bergelayut manja di lengannya, yang membuat ku membuang muka ingin muntah, dasar emang cocok sama-sama gak bener, batinku.
"Kenapa kamu masih disini, kamu nggak lihat semua orang udah pada keluar". Ucap juna

"Memangnya kelas ini punyamu". Jawabku, dia hanya terkekeh dan kembali bermesraan bersama kekasihnya itu.

Aku pun memutuskan untuk menempelkan wajah ku di meja dan tidur, daripada harus melihat pasangan yang sedang saling membelai ini, pikirku.

Namun saat mataku baru akan terpejam tiba-tiba suara pintu yang dibanting sangat kuat benar-benar mengejutkan ku, sehingga membuatku reflek mengangkat kepalaku.

Dan ternyata yang membanting pintu itu adalah, pemuda yang berada di perpustakaan kemarin, dia begitu terlihat marah, dia berjalan ke arahku dengan wajahnya yang begitu sangar. ada apa dengannya apa aku berbuat salah padanya,batinku.

Namun ternyata aku salah dia bukan menuju ke arahku, tapi ke arah dua orang yang berada di depan ku ini,
Tanpa basa-basi dia langsung menarik wanita yang berada di samping Juna dengan kasar, sampai wanita itu terjatuh dari kursinya.
dan langsung memukuli hidung Juna sampai terlihat mengeluarkan darah, tidak hanya diam Juna pun langsung membalas pukulan dari pemuda itu.

wanita itu pun terlihat memisahkan mereka, yang hanya membuatnya terkena pukulan yang tidak sengaja dari Juna.

Merasa tidak tau harus berbuat apa, akupun hanya berdiam di kursiku dan lebih memilih tidak peduli, akupun kembali membenamkan wajahku di atas meja dan berniat untuk tidur kembali.

Sampai akhirnya guru pun datang untuk memisahkan mereka,
"Heii!!, Arsinoe, Juna, hentikan!!". Ucap pak guru yang berusaha memisahkan mereka, namun apa daya pak guru itu tidak bisa memisahkan mereka seorang diri yang sudah dikuasi kabut kemarahan, dan meminta tolong kepada murid-murid yang sedang menonton dari luar kelas untuk membantu,
namun entah kenapa tidak ada yang peduli atau bisa dikatakan tidak berani karena melihat mereka saling memukul dengan membabibuta, dan lebih memilih untuk menonton saja,

dan tanpa ku sadari Juna melempar kursi ke arah pemuda yang bernama Arsinoe itu, namun sialnya aku, kursi itu terlempar ke arahku dan mengenai tepat di kepalaku yang membuat pandangan ku seketika menggelap.

~~~~~
(ARSINOE POV)
Setelah bel istirahat berbunyi akupun langsung meninggalkan Leo yang berada di lapangan dan menuju ke kelas Juna.

Dari kaca jendela kelas ku lihat Babi hutan itu sedang bersama jules wanita bekasan ku, saat melihat wajah mereka berdua membuatku semakin kalap ingin membunuh mereka, dan aku langsung membanting pintu kelas dengan emosi yang sudah membludak.

Aku berjalan menuju ke arah mereka yang disambut senyuman miring dari babi hutan itu,
Akupun langsung menarik lengan Jules hingga terpingkal jatuh dari kursi yang dia duduki,
dan tanpa basa-basi aku langsung memukul wajah babi hutan itu dengan puas,

merasa tidak terima ku pukul, dia membalas memukul ku dan saat itu aku benar-benar kalap dan yang ingin ku lakukan hanyalah membunuh babi hutan ini, beberapa guru mencoba memisahkan kami namun tidak kuidahkan.

ku lihat Juna sudah mulai kewalahan dengan pukulan-pukulan yang ku berikan padanya dan dia langsung mengambil kursi yang berada di dekatnya dan melemparkannya padaku,
namun berhasil kuhindari tapi sialnya kursi itu malah mengenai kepala gadis yang berada di perpustakaan kemarin, dan membuatnya pingsan seketika.

Melihat kejadian itu beberapa orang berteriak melihat gadis itu terkena lemparan kursi,
membuat aku dan Juna akhirnya berhenti berkelahi dan memeriksa apakah gadis itu baik-baik saja.
(ARSINOE POV END)

--------

TO BE CONTINUED.

-please leave a Comment and Vote, for me
(Especially for Dwinda, if you read this, T_T)
Cause im in a bad mood.

Im I DementedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang