Decease

25 6 2
                                    

Duggg..!!Duggg..!!Dugg..!!!
"Ibu!,ibu,!"
Duggg..!!Duggg..!!
"Kakak!!, ibuk!"
Duggg..!!Dugg..!!Duggg..!!
"Buk, ini Zihan buk, kak, kakak!"
Aku memanggil-manggil kakak dan ibu, seraya mengedur pintu dengan cukup keras, namun mirisnya ibu dan kakak sepertinya tidak mendengar geduranku.

Tubuhku yang lembab bergetar takut, mengingat apa yang kualami di stasiun, waktu sepulang tadi.
Saat mendengar seseorang menangis dan sesekali meminta tolong, mengingatkanku akan kejadian atau mungkin, mimpi yang kualami
tadi pagi.
Kejadian yang membuatku seolah merasakan kematian.
mengingatnya saja sudah membuat sendiku seketika mengilu.

Duggg..!!Dugg..!Duggg..!!
"Bukkk, ini Zihann buk"
Dugg..!!Duggg...!!
Aku kembali mengedur pintu dengan cukup keras.

"Zihann!,kau sudah pulang nak"
Akhirnya terdengar suara ibu dari balik pintu, seiring dengan suara kunci yang diputar, dan ceklekan pintu yang dibuka.
"Zihan, dari mana saja kau nak, ibu sangat mengkhawatirkan mu"
Lirih ibu dengan nada khawatir, dan langsung memelukku.
"Zihan, apa yang membuatmu pulang selarut ini?, apa kau tidak tahu betapa kami mengkhawatirkanmu"
Ucap kakak, yang juga mengelus rambutku yang lembab, dan hampir mengering oleh terpaan angin.

Melihat keadaanku yang memperihatinkan, dengan baju yang basah dan kotor, ibu dan kakak langsung menggiringku masuk ke dalam rumah, dan menyuruhku untuk segera membersihkan diri.


~~~

Seusai membersihkan diri di toilet dengan cukup lama,
Setelah itu, dari kamar lotengku aku langsung menuju ke bawah, tepatnya menuju dapur.

Dan di dapur, tepatnya di kursi meja makan, terlihat ibu dan kakak yang sudah menungguku dengan ekspresi meminta penjelasan mengapa aku bisa pulang selarut ini.

Namun mataku teralihkan pada meja makan yang ku lihat terdapat satu mangkuk sup krim jagung, yang sepertinya sudah ibu siapkan untuku.

"Makanlah, ibu sudah menyiapkanmu sup, agar tubuhmu hangat"
ucap ibu yang membuatku tersenyum.

Ibu sangat mengerti keadaanku, sekarang aku memang membutuhkan sesuatu yang bisa menenangkan pikiranku dan menghangatkan tubuhku, yang masih saja bergetar dan menggigil.

Setelah melahap habis semua sup krim jagung.
Tanpa basa-basi ibu dan kakak langsung melontarkan pertanyaan-pertanyaan padaku.
Tidak usah kujelaskan pertanyaan apa yang ibu dan kakak lontarkan padaku.
yang pasti, yang mereka tanyakan ialah
'Mengapa kau bisa pulang selarut ini?'
'Apa yang terjadi padamu?'
'Mengapa kau pulang dengan baju yang basah?.'

Dan aku hanya terdiam tidak tau harus menjawab apa, aku sangat  merasa bersalah pada mereka, bersalah karena telah membolos dan pulang selarut ini.

Jika aku menjawab yang sebenarnya, ibu dan kakak pasti akan merasa sangat kecewa mengetahui aku telah membolos sekolah, dan mereka pun pasti akan sangat khawatir padaku, dan berpikir apa yang terjadi padaku sehingga membuatku dengan nekatnya membolos.

Dan aku tidak akan membuat kedua orang, yang begitu ku sayangi ini khawatir padaku.

Dan akhirnya aku memilih untuk berbohong pada ibu dan kakak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im I DementedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang