Aku membuka pintu rumah dengan sedikit membantingnya, membuat ibu yang sedang duduk di kursi terkejut olehku.
melihat gelagatku seperti itu ibu terlihat bingung, dan memanggil ku.
namun tidak ku pedulikan.
~~~(GEA's POV)
Aku masih berlari mengejar Zihan. dia berlari dengan sangat cepat, yang membuatku jauh tertinggal di belakangnya.
Zihan terlihat membuka pintu rumah dan membantingnya, ada apa dengannya, kenapa dia begitu terlihat sangat marah, yang membuatku khawatir padanya.Saat aku memasuki rumah, ku lihat ibu yang terlihat bingung, langsung bertanya padaku,
"Gea, ada apa dengan kalian?, apa kalian bertengkar?. Tanya ibu,"Aku juga bingung ibu, saat kami menuju ke perpustakaan, Zihan terlihat baik-baik saja, bahkan dia terlihat sangat gembira, namun saat aku sedang mencari buku untuk dibaca,ku lihat dia langsung berlari, dan meninggalkanku sambil menangis". Jawabku, sambil menaiki tangga menuju kamar Zihan, yang diikuti oleh ibu.
(GEA's POV End)
~~~~~
Sekarang aku berada di kamar lotengku, karena pemuda kurang ajar yang ada di perpustakaan tadi, mood ku benar-benar seketika menjadi hancur karenannya, dasar laki-laki yang tidak tau sopan santun, umpatku sambil menangis kesal, di atas tempat tidur.Tidam lama kemudian, terdengar suara Kakak dan ibu yang membuka pintu kamarku, dan langsung menghampiriku yang berada di atas tempat tidur, "Zihan ada apa denganmu!, apa kau tidak mendengar kakak memanggil-manggilmu, kenapa kau bertingkah aneh seperti itu?, tanya kakak dengan nada yang sedikit meninggi.
"Iya aku memang aneh!, kakak benar aku memang aneh!,
orang-orang pun melihatku sebagai gadis aneh!, apakah tidak ada sedikit pun orang di dunia ini, yang melihatku sebgai gadis normal!,Aku bahkan membenci Diriku sendiri!, lebih baik aku mati saja!." Ucapku menggebu-gebu.
Mendengar ucapanku seperti itu, ibu langsung memelukku, yang diikuti kakak yang juga memelukku."Zihan , jangan bicara seperti itu, jangan pernah berpikir seperti itu, ibu tidak ingin kehilangganmu untuk yang kedua kalinya, percaya ibu kau tidak aneh, kau sama seperti orang normal lainya" ucap ibu sambil menangis tersedu-sedu. "maafkan ibu ini semua salah ibu".sambung ibu, dan semakin menggeratkan pelukannya padaku.
"Zihan, maafkan kakak,
maafkan kakak telah nembuat mu berpikir seperti itu, kakak tidak bermaksud melukai perasaan mu, maafkan kakak tidak bisa menjagamu dengan baik". ucap kakak yang juga menagis tersedu-sedu.Mendengar kakak dan ibu, berbicara seperti itu, membuatku merasa bersalah karena telah bersikap seperti itu, tidak semestinya aku bersikap yang membuat kakak dan ibu merasa bersalah padaku, akupun menyesali perbuatanku.
"Ibu,kakak, jangan menangis", lirihku yang juga menangis
tersedu-sedu. "Zihan minta maaf, Zihan tidak bermaksud untuk berbicara seperti itu, maafkan Zihan". Sesalku sambil menghapus air mata ibu dan kakak.Kemudian aku menceritakan, kepada ibu dan kakak, yang terjadi padaku di perpustakaan tadi, yang membuat ekspresi ibu dan kakak, terlihat iba padaku.
~~~~~
Kejadian sore tadi, membuat aku, kakak dan ibu menjadi semakin dekat dan mengerti satu sama lain, akupun menjadi lebih dewasa dan berpikir untuk tidak membuat kakak dan ibu, merasa khawatir padaku, apalagi merasa bersalah dengan apa yang terjadi padaku.Dan sekarang, aku dan kakak sedang membantu ibu, menyiapkan makan malam.
Dan setelah semua siap kami pun makan malam bersama.
"Zihan, apakah Zihan masih ingat kalau besok, Zihan akan mulai bersekolah", ucap ibu dengan nada suara yang seakan penuh dengan kehati-hatian.
aku tau dengan nada bicara ibu seperti itu, pasti ibu tidak ingin merusak mood ku,
KAMU SEDANG MEMBACA
Im I Demented
FantasySejak kecil bahkan sekarang mereka selalu menertawakanku. Entah apa yang mereka tertawakan. Mereka yang tak mengenal diriku sebenarnya. Yang mereka tahu dari diriku hanyalah seorang gadis belia aneh, dan berbeda dari gadis lainnya. Aku memang berb...