Rama

698K 3.3K 400
                                    

Rama pov

"Beb, aku keluar dulu ya, persediaan kondom udah menipis" ucapku saat berada di meja makan malam itu.
Rera langsung mengangguk tanpa melihatku, ia tetap asik dengan salad buatannya sendiri.

Tanpa ambil lama aku langsung pergi ke supermarket langgananku, aku langsung mengambil 5 kotak kondom tanpa malu malu lagi. Pegawai supermart pun sudah tau kalau Rama adalah pelanggan yang selalu membeli kondom dalam jumlah yang banyak

"Reraaaa I'm back" teriakku saat memasuki appartemenku.
Gadis pujaanku tak menjawab, akhirnya aku putuskan untuk pergi ke kamar saja.

"Memanggilku?" tanya Rera di atas tempat tidur. Ia mengenakan lingerine yang dibelinya di bali minggu lalu saat kita liburan. Rera sangat seksi sehingga mampu membuat adikku terbangun

"Rera, kau dalam masalah", ucapku dengan menahan nafsu ini

Tak banyak bicara, aku memeluk Rera, mencium lehernya, dan membuat banyak kissmark di dadanya

"ahhmmmm, Ramaaa", ucapnya manja

"shittt, kau membuat aku bertambah nafsu sayang", akhirnya aku merobek paksa lingerinenya
Aku menjilat miss v Rera dan tanganku bermain di payudaranya yang super duper montok

"Ahhh ahhh hmmm, fasthhheeerrrhhhh", gilaa, nafsu ini membunuhku

"hunny, aku udah gak tahan", aku berdiri, menanggalkan semua pakaianku dan memakai kondom yang baru aku beli.
Kembali, aku menindihi Rera dan membuka pahanya, aku memasukkan juniorku dalam sekali hentakan.

Bless, plak plak plak, ah ah ah ah,suara itu sangat menjijikkan, namun dapat meningkatkan nafsu.

"Ahhhh shiitt, Rerhhh vaginamuhhh masihhh semphhiittt", aku sudah tak dapat mengontrol kata kataku lagi.

"Ahhhhh Rammaahhhhhh fuck me harder"

Permainan ini bertambah ganas, aku menciumnya kasar hingga bibirnya keluar darah. Namun, aku tetap tidak menghentikannya, aku juga bermain di payudaranya yang sangat bergairah, memilin dan meremasnya kasar.

"Ahh, aku akan keluar sayanghhhhh" ucapku sambil mempercepat gerakannya

Lalu kami mendesah bersama
"Ahhhhhh", aku mengeluarkannya di dalam vaginanya Rera tanpa takut ia hamil, karena aku memakai kondom.

Aku membersihkan bibir rera yang masih terdapat sedikit darah itu dengan mulutku tanpa mencabut penisku yang tergolong besar

Aku berbaring di sebelah Rera, dan kami akhirnya tertidur

Tentunya, tanpa melepas penisku di dalam vagina Rera yang hangat dan sangat basah

To be continued....

Sex(y) LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang