Come Back or Go On?

202K 1.1K 13
                                    

"Reraaaa, udah bangun? Aku buatin kamu sup nih. Ayo dong bangun, masa kamu cuma bangun waktu kemaren doang, aku kangen nih. Kamu tega banget ya ngebiarin aku nunggu kamu di sini", kata kata itu terus terulang dari bibir Rama. Ya, Rera tak kunjung membuka matanya sejak kemarin.

"Ram, gue minta lo segera ninggalin Rera. Percuma lo pacaran sama adek gw kalo lo emang gamau tanggung jawab!" Ucap Dean tegas

"Tapi kak, gak gini juga. Gw sayang sama adek lo"

"Sayang? Cih. Sayang itu gamungkin kayak gini begooo, lo pilih deh, lo yang pergi atau gw laporin lo ke polisi atas tuduhan pelecehan seksual", seketika Rama mematung, keringat dingin mulai keluar dari pori porinya.

Ruangan VVIP Rera lengang, hanya terdengar deru AC perlahan. Dean tetap memandang Rama dengan tatapan sinis, sementara yang dipandang hanya diam mematung, kehabisan kata kata. Tak lama kemudian, Rama mengangkat kakinya, meninggalkan ruangan itu dan langsung pergi menggunakan mobilnya.

Kontrakan Deka, 21.00

"Dek, gw bingung", ucap rama pasrah.

"Iya gw tau lo bingung, tapi menurut gw, mending lo turutin aja si Dean, daripada lo urusannya sama polisi, mending mundur aja deh, banyak cewek lain juga"

"Deka, masalahnya gak sesimple itu,  gw udah terlalu sayang sama Reraaa", Rama berargumen sembari meneguk kopi yang telah dibelinya. Terdengar suara frustasi di setiap kata katanya.

"Gw tauu broo, tapi kalo lo masih pengen hidup, mending lo turutin si Dean. Lo harus sadar, dibanding Rera, lo gaada apa apanya. Lo tuh cuma serpihan debu di mata keluarga Rera. Ayolah, gw tau yang terbaik buat lo, gw udah sama lo sejak smp", sambung Deka yang sebenarnya sudah muak dengan perlakuan sahabatnya ini.

"Dek, gw tau gw harus ngapain. Gw cabut ke rs dulu", Rama berjalan sambil mengambil kunci mobilnya.

"Ram, lakuin yang terbaik, gw tau lo pasti milih sesuatu yang bikin lo tenang", teriakan Deka tersebut hanya dibalas anggukan lemah dari Rama.

Hospitals, 22.00

Tok tok tok

"Masuk", jawab Dean lantang.

"Udah bikin keputusan? Setelah nyelonong gapunya aturan, pembelaan apa lagi yang mau lo bacotin ke gw?" tanya Dean dengan nada mengejek. Seketika Rama diam, tapi dia sudah tau apa pilihannya.

"Iya kak, aku akan ninggalin Rera", jawab Rama lemas.

"Oke, gausa lo yang ninggalin, gw udah nyiapin semua. Sekarang sini hp lo", jawab Dean santai.

Rama menyerahkan hpnya tanpa basa basi dan Dean langsung meraih kantung plastik yang jaraknya tidak jauh dari mereka berdua. Dean mengeluarkan iPhone X baru dan memberikannya pada Rama. Tentunya, Rama sudah tau bahwa Dean sengaja melakukan ini agar Ia tak bisa menghubungi Rera lagi.

Tanpa basa basi, Dean mengisyaratkan Rama untuk meninggalkan ruangan tersebut. Tak lama setelag Rama pergi, Dean memanggil asistennya untuk datang ke rumah sakit.

"Boy, segera urus pemindahan rumah sakit Rera ke daerah Jawa Timur. Urus pemindahan barang barang yang ada di appartemennya, surat mengundurkan diri dari kuliahnya, dan ganti hp, laptop, kamera Rera dengan yang baru. Buang semua barang pemberian Rama, aku gamau ada hal kecil yang bisa membuat dia inget sama Rama", perintah Dean tegas.

"Baik bu, kita akan mengusahakan nona Rera dapat pindah besok pagi", jawab asisten tersebut dengan mantap.



To be continued

Hai guys, seriusan gw kehilangan ide waktu nulis, akhirnya chapternya pendek, maafin gw yaaa
Oh iya, boleh dong saranin film romance di kolom komentar, biar gw ada inspirasi dan gak melulu tentang sudut pandang gw
Kalo mau cerita juga boleh, kirim ke email gw ya, bisa dilihat di desc bio gw

Terima kasih semuaaa

Sex(y) LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang