Ini malam terakhir Violet bertugas jaga malam. Dia tidak pernah merasa seperti sekarang ini, cemas dan takut roh gadis kecil kemarin muncul lagi. Membuatnya ingin malam ini lekas berakhir.
Namun di tengah rasa cemasnya, dia malah ditugaskan di ruang rawat inap anak. Malam ini Violet sampai di rumah sakit nyaris pukul sembilan malam. Dia tertidur setelah Isya. Beruntung dia masih sempat bergegas berangkat dan tempat kosnya tidak jauh dari tempatnya bekerja.
Violet berjalan seorang diri menuju ruang rawat inap anak. Sepanjang melangkah dia hanya sendirian, sama sekali tidak ada petugas medis lain yang berpapasan dengannya.
Violet merasa sedikit heran, ruang rawat inap itu tampak gelap dari luar. Pencahayaan remang-remang di bagian depan. Tidak seperti di bagian lorong-lorong rumah sakit yang terang benderang.
Kamar-kamar perawatan pada malam hari memang hanya diterangi lampu yang redup agar pasien bisa tidur dengan nyenyak, tetapi bagian depan dan lobi ruang rawat inap itu harusnya diterangi dengan lampu yang benderang.
Sesampainya di ruang itu, Violet menemui suster kepala bagian rawat inap anak. Suster itu tampaknya sangat senior. Violet memperkirakan usianya sekitar empat puluhan tahun.
Suster itu menyambutnya dengan senyum.
"Selamat malam, Suster. Saya Violet, suster baru di rumah sakit ini. Malam ini saya mendapat tugas jaga di sini." Violet memperkenalkan diri.
"Oh iya, silakan, Suster Violet. Panggil saja saya suster kepala. Saya yang memimpin suster-suster yang bertugas di ruang ini. Sudah sepuluh tahun lebih saya bertugas di sini."
Violet sedikit terbelalak. "Oh, Suster Kepala sudah lama sekali bertugas di sini." Violet mengamati sekelilingnya. Di meja jaga untuk perawat itu hanya ada suster kepala dan dirinya.
"Apa saya cuma bertugas sendiri di sini, Suster?" tanyanya.
"Lho, kan sama saya."
Violet kembali terbelalak.
"Wah, saya nggak sangka bertugas bersama Suster Kepala."
"Sekarang coba kamu cek satu per satu kamar perawatan. Pastikan semua anak sudah tidur."
"Baik, Suster. Saya cek dulu," sahut Violet. Lalu dia mulai melangkah ke kamar rawat inap pertama.
Kamar pertama merupakan kelas VIP. Kamar itu luas dan berisi satu tempat tidur. Di dalamnya nyaris gelap. Hanya lampu redup di samping tempat tidur yang dinyalakan. Violet terenyak melihat tempat tidur itu kosong. Ke mana pasien anak yang dirawat di kamar itu? Dia melihat sekelilingnya. Tidak terlihat siapa-siapa.
"Suster ...."
Violet hampir melompat mendengar suara memanggilnya itu. Perlahan dia menoleh. Matanya terbelalak melihat di belakangnya berdiri seorang anak laki-laki kemungkinan berusia sekitar sembilan atau sepuluh tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Sudah Mati (Judul awal : ROH) Telah Terbit Dan Akan Difilmkan
Terror#1 in horror/28/12/2018 Cerita ini awalnya dulu berjudul ROH, sekarang diganti menjadi MEREKA SUDAH MATI. SINOPSIS : Sejak pernah hampir tenggelam di sebuah danau di desa kakeknya dan ditolong sesosok pemuda misterius, Violet memiliki kemampuan tak...