Violet mendorong meja beroda tempat dia membawa peralatan mandi menuju kamar 013. Kamar itu adalah kamar VIP yang hanya diisi satu tempat tidur.
Mata Violet menyapu seluruh ruangan, tidak tampak ada yang menjaga pasien di kamar ini. Hanya ada pasien seorang anak perempuan berambut panjang sedang duduk di tempat tidur menghadap ke kepala tempat tidur, membelakangi Violet yang sedang berjalan perlahan mendekatinya.
"Selamat pagi," sapa Violet.
Dia memeriksa data pasien yang bernama Celia itu. Usianya sembilan tahun. Violet mengernyit, seingatnya kemarin bukan ini pasien yang ada di kamar ini. Ataukah dia lupa?
"Halo Celia, bagaimana tidurnya semalam? Nyenyak nggak?" tanya Violet. Dia mendekati anak itu berusaha melihat wajahnya.
Akhirnya anak itu menoleh.
"Semalam aku nggak tidur," jawab anak bernama Celia itu.
"Kenapa nggak tidur? Kamu susah tidur?" tanya Violet, dia memasang wajah ramah penuh senyum.
"Aku diajak main Elsa." Jawaban Celia membuat jantung Violet berdesir.
Diajak main? batinnya.
"Elsa itu siapa? Apa dia pasien di sini juga?"
Celia mengangguk. Violet tersenyum.
"Seharusnya kalau malam kalian tidur. Harus banyak istirahat supaya cepat sembuh. Jadinya, pagi-pagi segar lagi. Setelah mandi dan sarapan, baru boleh main. Yuk, mandi dulu. Sebentar lagi waktunya sarapan."
Celia menurut. Dia membuka sendiri pakaiannya, lalu membiarkan Violet mengelap seluruh tubuhnya dengan air hangat. Violet agak terkejut saat merasakan tubuh Celia dingin. Mungkin karena ruangan ini ber-AC.
"Papa dan mama kamu mana? Semalam nggak ada yang nungguin kamu di sini?" tanya Violet sambil memakaikan baju ganti ke tubuh Celia yang sudah selesai dilap hingga bersih.
Celia hanya menggeleng.
"Oh, mama dan papa kamu semalam nggak nemenin kamu ya? Tapi nggak apa-apa. Celia nggak takut kan sendirian di kamar ini. Ada suster yang jagain."
"Semalam aku ditemenin Elsa," sahut Celia.
Violet kembali mengernyit mendengar nama itu. Dia menjadi penasaran yang mana pasien bernama Elsa yang semalam menginap di kamar ini. Pasien yang sudah dia mandikan, tidak ada yang bernama Elsa.
Mungkin Suster Diana yang mandiin Elsa, batin Violet.
"Selamat pagi, Little Princess," sapaan lembut itu membuat Violet seketika menoleh. Matanya membelalak melihat siapa yang sudah berdiri di sampingnya dan memandangi Celia sambil tersenyum.
"Dokter Tamaaa," sahut Celia antusias. Wajah murungnya mendadak berubah menjadi cerah. Dia tersenyum lebar hingga giginya yang ompong satu di bagian depan terlihat jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Sudah Mati (Judul awal : ROH) Telah Terbit Dan Akan Difilmkan
رعب#1 in horror/28/12/2018 Cerita ini awalnya dulu berjudul ROH, sekarang diganti menjadi MEREKA SUDAH MATI. SINOPSIS : Sejak pernah hampir tenggelam di sebuah danau di desa kakeknya dan ditolong sesosok pemuda misterius, Violet memiliki kemampuan tak...