Kisah ini bukan karanganku. Aku cuma copas dari sebuah forum. Cuma aku benerin dikit tulisannya.
Karena ketika aku baca kisah ini, aku jadi ingat Violet dan dokter-dokternya. Katanya sih ini kisah nyata. Mari ikuti cerita ini 😊
~o~
Saya masih ingat, waktu itu hari Minggu siang. Jatah kami masuk stase forensik adalah 5 minggu dan saat itu saya sudah di minggu ke-4 .
Saya sedang bersantai di kamar kost dan handphone berdering. Ada chat masuk dari grup.
Teman saya yang sedang jadwal piket hari itu mengabarkan kalau ada mayat yang baru datang. Perempuan dengan usia sekitar akhir 30an.
Rencana mau autopsi dalam, karena ini kasus pembunuhan. Mayat ditemukan di rumah kosong milik keluarga dengan banyak luka tusukan dan tanpa pakaian.
Semangat sekali saya karena sudah hampir 4 minggu belum ada satupun dapat autopsi dalam. Konsulen pun sudah dikabari, beliau bilang baru bisa datang malam hari, jadi teman saya yang piket waktu itu hanya melakukan autopsi luar saja.
Singkatnya, konsulen datang pukul 7 malam. Kami sudah berkumpul lengkap. Autopsi dimulai.
Itu adalah pertama kali saya melihat darah dalam jumlah banyak dan bau anyirnya yang sangat kuat sekali. Kalau lihat sewaktu ikut operasi sih tidak separah ini baunya, lebih tercium bau gosongnya 😁.
Setelah autopsi, konsulen meminta kami untuk menyusun laporannya. Ada 23 luka tusukan yang kami dapat waktu itu. Hampir seluruh tubuh.
Kami mencatat setiap luka dan memindahkan semua foto yang kami ambil saat otopsi dari handphone pribadi kami ke komputer. Takut menyimpan foto berdarah-darah itu terlalu lama.
Laporan selesai kami buat pukul 1 dini hari. Setelah itu kami ngacir ke kosan masing-masing, dengan rencana besok kembali berkumpul untuk mengecek ulang laporan sebelum diserahkan ke konsulen.
Senin besoknya, saya masuk minggu ke-5. Nah, setiap masuk minggu baru, biasanya selalu masuk kelompok baru lagi di bawahnya. Jadi dalam satu stase, ada kelompok minggu 1 - minggu 5.
Waktu itu kelompok minggu 1 ada 5 orang. Kami langsung mengajak mereka ke ruang forensik, sembari kami menyusun ulang laporan. Tapi mereka nggak lama di sana karena konsulen kami memanggil untuk perkenalan.
Sedang asyik-asyiknya membuat laporan, ada polisi datang membawa kantong plastik hitam.
Kami kira dia datang bawain makanan atau apa kek karena kemarin kami sudah autopsi sampe pagi, ternyata yang dia bawa ...
mayat bayi 😢.Katanya bayi itu ditemukan di got. Sepertinya baru dilahirkan karena tali pusarnya masih menempel 😭😭
Mentang-mentang kami mau keluar stase, langsung rombongan begini autopsi dalamnya dateng 😭
Hari selasa, kami masih berkutat di ruang forensik dengan laporan. Kami masih membahas kasus pembunuhan ini sambil bercanda sesekali.
Teman yang hari Minggunya bareng saya, sebut aja si C, ngajak ngobrol salah satu anak minggu 1, sebut aja S.
C : Dek, kenapa diem terus dari tadi? Ada yang kamu liat ya di sini?
S : Ada, Kak. Yang Kakak omongin tuh datang ke sini.
Muka si S ini pucat asli.
C : Hah? Serius lu?
S : Iya, Kak, serius. Itu dia ngeliatin dari tadi. Kakak sih, ngomongin dia terus. Jadi dia dateng. Eh ehh, pergi dia dah.
Kami yang awalnya lagi ketawa-tawa, langsung terdiam, dan saling pandang. Anak ini beneran bisa lihat ya mahluk tak kasat mata? Dia bisa lihat hantu dari orang yang jenazahnya pernah kami autopsi?
Terus S bicara lagi :
S : Perempuan kan, Kak? Rambutnya pendek? Kulitnya putih? Agak gendut? Tingginya segini? Gak pake baju?
Skak! Kami semua terdiam.
Bukannya apa, tapi si S ini :
- TIDAK IKUT AUTOPSI
- BELUM MASUK GRUP CHAT KAMI JADI DIA TIDAK MELIHAT FOTO FOTO AUTOPSI
- BELUM IKUT MEMBUAT LAPORAN AUTOPSI. TIDAK ADA SEORANGPUN DARI KAMI YANG MENCERITAKAN INI KE ANAK MINGGU 1.Hehhh. Memang si S ini. Buat bulu kuduk kami berdiri. Lalu dia melanjutkan :
S : Tadi malam dia ke kamarku, Kak. Minta tolong sambil nangis-nangis karena katanya cuma aku yang bisa lihat dia. Padahal kemarin kan aku cuma bentar duduk di sini. Dia bilang, waktu abis autopsi itu dia ke kamar kakak semua satu-satu tapi nggak ada yang bisa lihat dia katanya. Katanya, tangkap laki-laki itu. Aku marah lah, aku nggak tau. Aku nggak ikut bedah-bedah. Terus pergi dia.
Asem memang si S ini. Bisa-bisanya dia deskripsikan korban padahal dia nggak ikut autopsi? Kenapa juga si C ini harus nanyain aneh-aneh sih, padahal mayat bayi yang di ruang jenazah sebelah aja belum kami autopsi 😭
Singkatnya, pelaku tertangkap. Laki-laki, pacarnya korban. Tapi sudah beristri. Dibunuh perkara duit katanya. Gila memang si S ini udah kaya cenayang, dapat info langsung dari korban 😂
Udah,
Setelah itu, surut keinginan saya ngambil spesialistik forensik. Nggak berani saya kalo harus ketemu gituan. Ya meski pun saya nggak bisa lihat ya. Dan percaya nggak percaya juga sebenernya si S bisa melihat.
Padahal konsulen saya baik banget waktu itu nawarin kami, kalo mau ngambil spesialis forensik, hubungin saya aja. Nanti kita atur, hahaha.
Beliau paling suka kalau kami bikin laporan, katanya laporan buatan kami dijadikan beliau untuk percontohan koas dari kampus lain. Hehehehe.
Cheers!
NB :
Pelaku ditangkap memang karena polisi mencari dan menyelidiki kasus pembunuhan itu. Berdasarkan olah TKP, keterangan saksi dan ditemukannya barang bukti.
Keterangan dari S itu tidak kami sampaikan ke polisi atau konsulen. Ya sekedar untuk kami-kami saja. Kan nggak mungkin menangkap orang karena keterangan dari arwah korban. ✌🏻
**========**
Demikian aja kisah nyata dari orang yang punya kemampuan seperti Violet, bisa melihat yang tak terlihat.
Jangan ketinggalan ya. Besok update "Nighmare in Budapest" 😊
Salam
Arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Sudah Mati (Judul awal : ROH) Telah Terbit Dan Akan Difilmkan
Horreur#1 in horror/28/12/2018 Cerita ini awalnya dulu berjudul ROH, sekarang diganti menjadi MEREKA SUDAH MATI. SINOPSIS : Sejak pernah hampir tenggelam di sebuah danau di desa kakeknya dan ditolong sesosok pemuda misterius, Violet memiliki kemampuan tak...