9

310 85 14
                                        

Paginya, aku kembali ke kafe. Menatap para pelayan yang melayani pengunjung, juga keik cokelat di atas nampan dan pengharum ruangan di dekat pintu masuk.

Pengharum ruangan itu akan menyemprotkan gas wangi setiap mendeteksi presensi orang yang lewat.

Detik selanjutnya, aku mencium aroma fresh orange ketika bunyi bel di atas pintu terdengar. Itu Suga.

"Hei, mengapa mengenakan syal? Sakit?"

Aku mengangguk.

"Sudah dibilang 'kan, jangan lupa bawa satu payung pulang. Meski terdengar sederhana, tetapi influenza juga melemahkan pertahanan tubuh."

Aku terdiam. Andai saja detik ini aku berkata bahwa payungku lupa menjemputku ....

.
;

Note:
Please tell me kalo ada yang ga paham :')
Btw, cape uy. Sekolah rame

himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang