15

279 77 19
                                    

Matanya menerawang ke langit-langit kafe.

"Sugar, rupanya kafe favoritmu nyaman juga, ya. Sebenarnya, aku berencana mengajaknya minum kopi di kafe ini." Suga dengan gembira, mengunyah makanan ringan yang disediakan.

Wajah rupawan yang pucat itu berseri-seri, manis sekali. Matanya bagai mawar biram, seperti warna darah merah yang menggenang.

Pemuda itu mengecek arloji yang melingkari pergelangan tangannya yang kurus. "Hei, aku pergi dulu, ya. Aku harus menjemputnya." Kemudian, ia berlalu tanpa meninggalkan apapun di situ.

.
;

Note:
Perhari satu? Atau gimana?
Btw gengs, mau promosi ig :(
@/hoshitnii ya~

himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang