Paginya, Min Yoongi kembali ke kafe. Menatap para pelayan yang melayani pengunjung, juga keik cokelat di atas nampan dan pengharum ruangan di dekat pintu masuk.
Pengharum ruangan itu akan menyemprotkan gas wangi setiap mendeteksi presensi orang yang lewat.
"Hei, mengapa mengenakan syal? Sakit?"
Tak ada jawaban.
"Sudah dibilang 'kan, jangan lupa bawa satu payung pulang. Meski terdengar sederhana, tetapi influenza juga melemahkan pertahanan tubuh."
Pengunjung menatap Min Yoongi dengan aneh.
"Sugar, mungkin ini hari terakhir aku kemari." Min Yoongi tersenyum dengan kristal bening yang mengairi pipi.
Lalu, ia mengumpat.
"Gila, halusinasiku makin parah."
Lalu tertawa.
Ya, halusinasi Min Yoongi memang parah.
.
;Note:
Dabel yes!

KAMU SEDANG MEMBACA
him
Fanfictionhe kissed her, hugged her, and loved her. all about her. but he never knew, he also needed C6H12O6. · Us series · Completed · A Min Yoongi fanfiction