...
"Kak Ve kenapa? Tumben jaketnya ditaro situ? Dan itu bukan jaket Kak Ve kan?" tanya Gracia saat melihat Veranda mengenakan jaket di pinggangnya.
Veranda hanya diam mendengarkan rentetan pertanyaan dari adik bungsunya. Karena dijawab pun percuma, pasti akan ada pertanyaan tambahan dari Gracia. Veranda mengemudikan mobilnya dengan dua adik kembar yang ada di samping dan belakangnya.
"Kak Ve sakit?" tanya Shani.
"Ngga lah. Kalo sakit tuh jaketnya dipake bukan diiket di pinggang," sahut Gracia sok tahu.
"Yang ditanya aja diem, kenapa jadi kamu yang sewot?" balas Shani.
"Udah." Veranda melerai pertengkaran aneh ini. "Bisa diem aja ngga? Kalian berisik!" lanjut Veranda.
"Galak bener kek ibu tiri," celetuk Gracia sekenanya. Sementara Shani lebih memilih diam dan mengalihkan pandangan ke luar kaca mobil.
Dengan hati dongkol, Veranda mengemudikan mobilnya tanpa ada pembicaraan yang berarti dengan kedua adiknya. Veranda sedang berpikir bagaimana caranya membalas Kinal. Karena ulah Kinal tadi, Veranda harus berdiam diri di kelas hingga bel pulang terdengar. Bahkan Veranda harus beralasan sakit saat diminta mengerjakan soal di depan kelas oleh gurunya. Semua ini karena Kinal, gadis tomboy yang sudah sah menjadi musuh bebuyutan Veranda entah sejak kapan.
.
###
.
"Untung tadi Shania bawa jaket. Coba kalo ngga, mau nutupin pakek apa? Daun pisang?" gerutu Veranda sambil melepaskan jaket dan rok sekolahnya.
Veranda melemparkan rok itu hingga jatuh di samping ranjangnya. "Lo harus cuci rok gue sampe bersih!" gumamnya kesal sambil melihat ke arah jendela kamar Kinal.
Kemudian Veranda mengambil plastik putih bening dan memasukkan rok itu ke dalam plastik. Veranda juga mengambil kertas dan menuliskan sesuatu di kertas itu.
"Cuci rok gue sampe bersih!" gumamnya sambil menuliskan kalimat itu di kertas yang ia ambil tadi.
Lalu Veranda memasukkan kertas itu ke dalam plastik. Gadis itu menalikan kedua sisi plastik dengan sangat kuat. Kini bungkusan plastik berisi rok ber-betadine telah siap untuk ia lemparkan ke rumah tetangganya.
Veranda mengambil ancang-ancang untuk melemparkan bungkusan itu ke kamar Kinal, dan..
Set..
Bungkusan itu berhasil masuk ke kamar Kinal, tapi..
"ADUH!! WOY! SIAPA YANG LEMPAR GUE?!"
Mulut Veranda terbuka karena terkejut dengan teriakan yang berasal dari kamar Kinal. Tapi suara itu sepertinya tidak asing...
"Hahaha..," tawa Veranda saat tahu bahwa Kinal lah yang terkena lemparannya. Bukan Viny atau Melody.
Di sisi lain, Kinal mendengar tawa Veranda. Seketika ia berdiri di depan jendela dan berhadapan langsung dengan Veranda. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat mereka bisa menangkap ekspresi sinis masing-masing.
"LO GILA HA?! NGAPAIN LO LEMPAR GUE PAKEK GINIAN?!" teriak Kinal sambil mengangkat bungkusan itu.
"ITU ROK GUE! DAN LO HARUS CUCI ROK GUE SAMPE BERSIH!" balas Veranda dengan volume suara yang hampir sama dengan Kinal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIGHBOR
FanfictionSendal jepit sialan! Pagi-pagi udah nemplok di kepala gue. Pasti dia yang lempar sendal ini ke gue! Awas lu! Tetangga sialan! -Devi Kinal Putri- Selamat pagi dunia! Barusan gue abis balikin sendal yang kemarin nyasar ke kamar gue! Siapa lagi yang ke...