...
Veranda masih diam tidak merespon pertanyaan Kinal.
"Kayaknya gue tadi denger lo ngomong sesuatu deh," ucap Kinal menyelidik.
"Ng-ngomong apa?" Veranda gugup tak berani menatap Kinal. "Salah denger kali lo." Veranda berjalan dan akan melewati Kinal.
Kinal membiarkan Veranda melewatinya saat keluar dari ruang ganti ini. Sesaat kemudian, Kinal berbalik dan menyusul Veranda. Kinal berjalan sedikit cepat hingga ia berada tepat di samping Veranda. "Yona itu sahabat gue, bukan pacar gue," ucap Kinal yang membuat Veranda menghentikan langkahnya.
Tanpa menoleh ke belakang, Kinal terus berjalan menjauhi Veranda. Sementara Veranda masih diam berusaha mencerna kalimat Kinal tadi.
"Jadi dia denger gue ngomong apa tadi?" gumam Veranda yang lagi-lagi meruntuki kebodohannya dengan menanyakan hal itu pada Kinal tadi. "Mereka cuma sahabat?" Tanpa sadar sudut bibir Veranda sedikit terangkat. Entah dengan alasan apa, Veranda sekarang merasa sedikit lega daripada sebelumnya.
"Dihh bodo amat! Mau sahabat kek, pacar kek, bukan urusan gue!" gerutu Veranda mencoba menyadarkan diri sendiri dari lamunannya.
...
...
"Gimane?" tanya Jeje begitu Kinal kembali dari misi membuntuti Veranda tadi.
Kinal hanya menaikkan kedua bahunya sebagai jawaban.
"Apaan begini?" sahut Nabilah sambil menirukan Kinal menaikkan bahunya. "Ngomong napa, ngomong!"
"Dia ngga mau ngomong. Kayaknya sih ada yang disembunyiin. Gue tetep yakin kalo dia diancem sama tuh banci," kata Kinal.
"Tunggu deh, kenapa lu jadi mendadak perhatian gini sama Ve?" selidik Beby.
"Siapa yang perhatian?" protes Kinal tak terima. "Gue cuma kesel aja sama tuh banci. Dan ya, gue cuma penasaran aja, kira-kira apa tawaran tuh banci ke Ve."
"Awalnye penasaran, lama-lama bawa perasaan," celetuk Nabilah.
Beby, Nabilah, dan Jeje memang membenci genk Veranda. Tapi jika Kinal meminta mereka untuk menyelidiki tentang Veranda dan Farel, maka mereka pasti menuruti Kinal. Walaupun sebenarnya Kinal juga belum yakin apa alasan dirinya sangat ingin tahu dengan hubungan Veranda-Farel. Hanya karena penasaran, atau ada hal lain.
.
###
.
Siang hari, para murid telah pulang ke rumah masing-masing. Termasuk Veranda dan genk-nya. Mereka buru-buru pulang karena dua jam lagi mereka harus mengikuti ekskul teater di sekolah.
"Kak Ve nanti ada ekskul kan?" tanya Gracia. Kini Gracia dan dua kakaknya sedang menyantap makan siang bersama.
"Hm." Veranda mengangguk sambil mengunyah makanannya.
"Dijemput pacar?"
Uhuk!
Seketika Veranda tersedak saat mendengar pertanyaan Gracia.
"Minum, Kak." Shani menyodorkan segelas air putih untuk Veranda.
Veranda meminum dan menghabiskan air itu. "Kakak lagi makan. Jangan tanya aneh-aneh," ketus Veranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIGHBOR
FanfictionSendal jepit sialan! Pagi-pagi udah nemplok di kepala gue. Pasti dia yang lempar sendal ini ke gue! Awas lu! Tetangga sialan! -Devi Kinal Putri- Selamat pagi dunia! Barusan gue abis balikin sendal yang kemarin nyasar ke kamar gue! Siapa lagi yang ke...