...
"Saya tidak habis pikir dengan kalian berdua! Sudah kelas dua belas. Mau UNBK. Malah berantem di kantin! Ngga malu kalian dilihat adik kelas?! Mau jadi jagoan di sekolah? Iya?!" tegas sang guru BK memarahi Kinal dan Farel yang menunduk malu.
"Tidak, Pak," jawab Kinal dan Farel bersamaan.
"Sekarang jelaskan, kenapa kalian bertengkar?!" lanjut guru pria berkumis itu.
"Dia duluan mukul saya tadi, Pak," ucap Farel angkuh menunjuk Kinal di sampingnya.
"Heh! Enak aja lo nyalahin gue. Lo duluan yang dorong-dorong Beby," protes Kinal tak terima dengan ucapan Farel.
"Tapi lo duluan yang mukul gue," balas Farel lagi.
Brak!
"CUKUP!" seru sang guru setelah meng-gebrak mejanya. "Saya butuh jawaban. Bukan perdebatan kalian! Sekarang kalian berdua saya hukum. Berdiri hormat bendera di lapangan sampai nanti bel pulang!" lanjutnya tegas.
"Hormat bendera Pak? Tapi kan hari ini panas banget, Pak." Kinal mencoba menawar hukuman.
"Yang bilang hari ini dingin siapa?! Justru karena panas, biar kalian keluar keringat tanpa berkelahi. Sudah sana, kalian ke lapangan!"
"Iya, Pak." Keduanya tertunduk lesu dan melangkah gontai ke arah luar ruang BK.
Di luar ruangan, genk Kinal telah menunggu Kinal dengan setia. Sedangkan genk Natalia juga menunggu Farel.
"Akhirnya lo keluar juga, Nal. Dihukum apaan lo?" tanya Beby tanpa basa basi.
"Hormat bendera di lapangan," jawab Kinal pelan.
"Ya ampun Farel, kamu dihukum hormat bendera juga? Jangan mau dong, kan kamu ngga salah." Natalia begitu perhatian kepada Farel.
"Kagak salah begimane? Orang jelas-jelas die salah!" sewot Jeje mendengar ucapan Natalia.
Tiba-tiba suara langkah kaki mendekati mereka dari dalam ruang BK. "Kinal! Farel! Kalian ke lapangan sekarang!" perintah sang guru.
"Iya, Pak." Kinal dan Farel berjalan melewati lorong sekolah.
"Galak amat si, Pak? Tang mentang akhir bulan," celetuk Nabilah pelan.
Sang guru pun menoleh cepat ke arah Nabilah. "Sudah tau akhir bulan. Kalian malah cari masalah. Sudah sana, kalian kembali ke kelas!" titahnya.
Jeje, Beby, dan Nabilah saling menoleh. Lalu mereka mengambil sikap seperti orang yang sedang berbaris ke samping. "Siap, Pak!" jawab mereka serempak dengan sikap hormat.
...
Sementara itu, di toilet wanita..
"Lengket semua badan gue. Gila tuh cewek! Gara-gara dia baju gue kotor semua!" gerutu Veranda yang melihat cermin sedang memantulkan gambar dirinya.
"Yaiyalah lengket, Ve. Es jeruk kan ada kandungan gulanya. Nah gula itu yang bikin badan Ve jadi lengket, soalnya di dalem gula ada zat---"
"Gab!" potong Naomi yang menghentikan ucapan Gaby. "Lo kalo mau ceramah ntar aja deh. Pusing gue dengernya," lanjut Naomi.
"Tau! Yang penting sekarang tuh gimana caranya baju Ve bisa bersih?" tambah Shania.
"Ya dicuci lah," jawab Gaby enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIGHBOR
FanfictionSendal jepit sialan! Pagi-pagi udah nemplok di kepala gue. Pasti dia yang lempar sendal ini ke gue! Awas lu! Tetangga sialan! -Devi Kinal Putri- Selamat pagi dunia! Barusan gue abis balikin sendal yang kemarin nyasar ke kamar gue! Siapa lagi yang ke...