Aku menyeret kakiku menuju kantin untuk membeli minum.
"Anyeonghasseo Yoongi oppa!" Sapa Jeny.
Aku hanya tersenyum.
"Apa kau tau kenapa (y/n) menangis tadi pagi?" Tanyanya sambil berdiri di sebelahku
Aku mengangguk
"Apa itu ada hubungannya denganmu?" Tanyanya lagi.
"Bilang saja padanya jangan mendekatiku untuk beberapa bulan kedepan" jawabku setelah berpikir keras bagaimana caranya agar (y/n) bisa menjauh dariku, walaupun aku tidak menginginkannya.
"Mwo? Menjauh? Tapi kenapa?" Tanyanya dengan wajah kaget.
"Bukan urusanmu" jawabku singkat sambil pergi membawa sebotol air mineral di tangan kananku.
Saat di jalan menuju lapangan, aku bertemu dengan (y/n). Dia melihatku, tapi dia tidak menganggapku ada bahkan dia sama sekali tidak tersenyum padaku. Aku juga melakukan hal yg sama padanya, walaupun hatiku sangat sakit saat melihatnya berubah.
'Andai aku tidak diberi pilihan sesulit ini'
#(y/n) pov on
Saat aku ingin menghampiri Jeny yg lama sekali. Padahal aku hanya menyuruhnya pergi untuk membeli sepotong donat untukku.
Di jalan, aku bertemu dengan namja yg sangat aku rindukan namun aku tidak bisa menggapainya sekarang, karena aku bisa mengganggunya bukan?
Dia hanya berjalan melaluiku tanpa segaris senyum pun di bibirnya.
Tak terasa air mataku telah mengalir di pipi kananku.
'Kau sudah bukan lagi Yoongi oppa ku'
Jeny yg melihatku menangis dari kejauhan langsung berlari menghampiriku
"(y/n)! Kau menangis lagi? Apa Yoongi oppa berkata sesuatu padamu?" Tanyanya dengan wajah panik.
Aku menggelengkan kepalaku sambil menghapus airmataku.
"Dia bahkan tidak tersenyum sedikitpun padaku" Ucapku sambil menahan airmataku.
"Sebenarnya dia mengatakan sesuatu padaku, tapi aku rasa itu akan semakin memperburuk keadaanmu jadi lebih baik nanti saja" katanya sambil menggaruk belakang lehernya.
"Aku tidak apa apa. Katakan saja, apa yg dia katakan padamu?" Tanyaku
"Kau yakin ingin mendengarnya? Ini akan sangat sakit bagimu" katanya sambil memegang satu bahuku
"Aku yakin" jawabku mantap
Lalu dia menarik nafas panjang
"Dia bilang kau harus menjauhinya selama beberapa bulan kedepan. Tapi dia tidak mau menjelaskan kenapa!! Itulah yg membuatku kesal!" Katanya
'dia memintaku untuk menjauh? Apakah dia terganggu dengan kehadiranku? Apa dia tidak nyaman jika aku berada di sisinya? Apa dia membenciku? Apa dia sudah tau kalau aku mencintainya? Atau jangan jangan... Dia sudah memiliki kekasih?'
Berbagai pertanyaan bodoh muncul dalam otakku.
"(y/n)? Kau tidak apa apa kan?" Tanyanya saat melihatku termenung
"Ne... Aku baik baik saja" jawabku sambil memberikan fake smile padanya
"Jika kau butuh apapun, kau minta saja padaku. Jika aku bisa, aku akan membantumu" katanya sambil memelukku
"Kau sedang berada di titik terapuh dalam hidupmu... Aku tidak mau kau bunuh diri!" Katanya
Dia melepaskan pelukannya dan tertawa

KAMU SEDANG MEMBACA
I Purple You [END]
FanfictionMencintai seorang Min Yoongi bukan hal yg mudah. lelaki yg mengalahkan dinginnya es itu telah mencuri hatiku dari awal kami saling mengenal, tapi hubungan kami tidak lebih dari seorang sahabat. mungkin status itu terlalu tinggi. karena aku yakin dia...