TWO

1.8K 149 0
                                    

Aku berlari menuju lapangan basket di dekat sekolahku. Karena aku yakin Yoongi oppa telah menungguku disana. Dan benar saja dia sudah sampai, dia sedang bermain basket seorang diri tapi wajahnya seperti orang yg sedang marah.

'Matilah aku! Dia pasti sudah menunggu lama!'

"Mianhe oppa..." kataku sambil membungkuk. Dia hanya melirikku tajam.

"Haruskah aku membelikanmu jam tangan?" Tanyanya ketus tanpa melihat ke arahku.

"Iya maaf... tadi eomma ku menyuruhku membersihkan gudang, jadi aku sedikit terlambat ke sini" jelasku.

"Jangan banyak alasan. Sudah duduk sana! Kau pasti lelah karena berlari tadi" katanya yg sama sekali tidak melihat ke arahku.

Lalu aku menurutinya dan duduk di bangku yg terbuat dari kayu itu.

Aku memperhatikan sisi wajahnya yg berkeringat. Oh dia sangat sempurna! Aku menatapnya sambil senyum senyum sendiri.

"Jika kau terus menerus menatapku seperti itu, matamu akan perih" katanya tanpa menatapku.

'Bagaimana dia bisa tau? Dia bahkan tidak melihatku sedikitpun! Apa yg harus aku jawab?'

"Apa maksudmu? Aku tidak memperhatikanmu" kataku dengan sedikit tergagap.

Dia menoleh ke arahku, lalu dia menysir rambutnya yg basah karena keringat dengan jari jarinya hingga membuatku tersipu.

'Shit! Dia terlalu tampan'

Dia menghampiriku.

"Besok ikut aku" katanya sambil berjalan mendekatiku.

"Kemana?" Tanyaku.

"Ke kelas akting. Kau harus belajar lagi, aktingmu buruk!" Jawabnya sambil berdiri di depanku.

"Aku tidak sedang berakting" kataku.

"Kalau begitu apa namanya? Bohong?" katanya sambil mengambil minumnya dan menenggaknya.

"Aku tidak berbohong!" Jawabku ketus.

"Terserah kau saja" katanya.

Dia selalu saja begitu saat berdebat denganku, selalu saja 'mengalah' mungkin karena dia terlalu malas untuk menanggapi ocehan ku.

"Jika kau tertarik padaku, katakan saja" katanya dengan satu alis naik dan langsung kembali ke lapangan dan kembali berlatih.

"Kau sangat percaya diri oppa!" Teriakku hingga membuatnya gagal fokus dan bola yg seharusnya dapat dia masukan dengan mudah menjadi meleset.

Dia menatapku kesal dan mengambil bolanya.

"Jangan berisik!" Katanya sambil mendrible bolanya itu.

'Galak!'

"Untung aku menyayangimu" umpatku. Aku yakin dia tidak bisa mendengarku.

Setelah dia selesai berlatih, dia langsung menghampiriku dan mengambil tas nya.

"Kau mau menginap disini?" Tanyanya saat melihatku tidak beranjak dari tempatku.

"Ah, tentu saja tidak!" Kataku sambil menggendong tasku dan mengikutinya yg sudah berjalan ke arah mobilnya.

Dia membukakan pintu mobil untukku. Aku tidak menyangka dia bisa melakukan hal seperti itu juga.

"Masuklah" katanya. Aku mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Setelah tubuhku masuk seutuhnya, dia langsung menutup pintu mobilnya perlahan dan berlari menuju pintu satunya dan masuk ke dalam mobil.

Dia mengantarku pulang, percaya atau tidak kami sama sekali tidak berbicara selama perjalanan, itu sudah biasa dan wajar untukku.

Sampailah kami di rumahku.

"Terimakasih oppa" kataku saat keluar dari mobilnya. Dia hanya mengangguk. Lalu saat aku baru mau masuk ke dalam rumahku, dia memanggilku.

"(y/n)-ah" panggilnya. Aku menoleh ke arahnya.

"Ne?" Tanyaku.

"Terimakasih" katanya dengan wajah datar.

Segaris senyum timbul dari bibirku tanpa kusadari.

"Sama sama. Hati hati Yoongi oppa!" kataku sambil melambaikan tanganku ke arahnya. Dia hanya mengangguk dan langsung tancap gas meninggalkan rumahku.

'Jika kau memberikan sedikit saja perhatian padaku, mungkin aku akan terbang sampai langit ke tujuh'

"Aku mencintaimu oppa" kataku sambil melihat ke arah mobilnya yg sudah menjauh dari rumahku.

"Mencintai siapa?" Tanya seseorang di belakangku.

"Astaga! Eomma membuatku terkejut tahu!" Kataku kesal.

"Memangnya siapa itu tadi?" Tanya eommaku.

"Bukan siapa siapa. Sudah aku mau mandi, bye eomma" kataku sambil mencium pipi eommaku.

Aku berlari menuju kamarku dan melemparkan tasku ke sembarang tempat dan menghempaskan tubuhku ke kasur membiarkan semua rasa lelah di tubuhku menghilang.

#Suga pov on

Aku sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama (y/n). Aku selalu ingin mengajaknya kemanapun, tapi aku tidak tau bagaimana caranya. Aku juga ingin bersikap manis padanya, tapi aku juga tidak bisa melakukannya. Bukan karena aku tidak mau, tapi karena aku benar benar tidak tau bagaimana melakukannya.

Saat aku mengingatnya selalu saja tanpa kusadari senyuman itu muncul di wajahku.

"Kau kenapa? Apa kau sakit?" Tanya Jin hyung sambil memegang dahiku.

Aku sampai tidak sadar aku telah sampai di dalam dorm ku.

"Tidak" jawabku sambil menghilangkan senyum di wajahku.

"Lalu? Kenapa tadi kau tersenyum?" Tanyanya lagi, namun dengan alis yg naik turun. Dia mengejekku.

"Mwo? Apakah benar Suga hyung tersenyum? Wah!! Kenapa kau tidak mengabadikan momen langka itu hyung?" Kata Jimin sambil tertawa disusul oleh tawa dari semua member BTS.

Aku hanya diam dan berjalan ke kamarku.

"Hei... jawab dulu pertanyaanku" kata Jin hyung sambil menahanku.

Aku hanya menatapnya sinis dan dia langsung mempersilahkan aku untuk pergi. Ya, semua member pasti takut bila aku marah. Jadi lebih baik mereka tidak menggangguku.

#kamar

Aku membuka handphone ku yg wallpaper nya tak lain dan tak bukan adalah wajah (y/n) yg sedang tersenyum. Aku mengambil foto ini dari sosial medianya. Aku selalu tersenyum saat melihat fotonya. Aku berani memasang fotonya di handphone ku karena tidak akan mungkin ada yg berani menyentuh handphoneku ini.

Terkadang perasaan ingin menghubunginya tumbuh di hatiku. Tapi aku terlalu pengecut! Aku tidak berani melakukannya. Aku hanya bisa melihat kontaknya di handphoneku yg kudapatkan dari handphone Jungkook secara sembunyi sembunyi.

Semua member tidak ada yg tau soal perasaanku ini padanya. Dan mereka tidak boleh tau, sampai saat yg tepat akulah yg akan memberitahukan semuanya pada mereka.

Hello!!
Chapter 2 selesai juga...
Jangan lupa vote and comment yg banyak ya...
I Purple You ^_^

I Purple You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang