Tak terasa sudah kurang lebih 3 tahun aku tinggal di Paris. Sekarang ini aku baru saja selesai dari pesta kelulusanku.
Hubunganku dengan Yoongi oppa masih seperti dulu, belum ada ikatan apapun. Tapi selama kami saling mengerti, mencintai dan memberi perhatian satu sama lain aku rasa itu sudah lebih dari cukup untukku.
Yoongi oppa berjanji untuk datang hari ini, untuk mengucapkan selamat untukku. Tapi sampai sekarang dia belum datang juga.
'Mungkin dia sibuk'
Aku masih berpikiran positif pada namja ku yg satu itu.
"(y/n)!!" Panggil eommaku dari luar kamar.
Aku segera membuka pintuku
"Ada apa eomma?" Tanyaku.
"Ada telfon untukmu" jawab eommaku.
"Dari siapa?" Tanyaku
"Entahlah... tapi dia berbahasa Korea" jawab eommaku
Aku mengangguk mengerti dan langsung menghampiri gagang telepon yg tidak di tempatnya.
Telfon on
From: -"Hallo? Siapa ini?"
"(y/n)? Ini aku Yoongi"
"Oppa? Tumben sekali oppa menelfonku lewat telepon rumah. Ada apa?"
"Panjang ceritanya, yg pasti aku minta maaf... Aku tidak bisa ke Paris dalam waktu dekat ini"
"Loh? Kenapa oppa?"
"Pertama, hari ini dan besok aku akan menghadiri pesta kelulusan Jungkook bersama ARMY. Kedua BTS akan mengadakan konser untuk Jungkook di minggu ini. Ketiga, kami sebentar lagi akan comeback, jadi aku tidak akan sempat untuk menemuimu di bulan ini"
"Ah.. begitu, tidak apa apa oppa... BTS dan ARMY lebih penting dan harus di dahulukan"
"Dan aku punya satu kabar buruk lagi"
"..."
"Aku tadi membahas lagi soal peraturan itu, dan Bang Sihyuk PD-nim tidak menyetujuinya"
"..."
"Maafkan aku (y/n)... Aku rasa status kita tidak akan bisa berubah"
"Tidak apa apa oppa, aku sudah 3 tahun mengalami itu. Aku sudah terbiasa"
"Ah, aku jadi makin merasa bersalah (y/n)... Maafkan aku"
"Tidak apa apa oppa... tenang saja"
"Dan sekarang, aku sedang mendapatkan hukuman"
"Kenapa bisa begitu?"
"Bang Sihyuk PD-nim khawatir aku akan memiliki hubungan denganmu... jadi dia melarangku untuk menelfonmu lagi. Makanya aku menelfonmu lewat telepon rumah. Karena handphone ku ini sudah di beri alarm khusus. Jika aku menelfonmu, handphone ku akan berbunyi dan Bang Sihyuk PD-nim akan tau"
"Sepertinya sangat berat... Baiklah kalau begitu kau jangan menelfonku"
"Maksudmu menahan rasa rinduku padamu? Kau pasti bercanda"
"Aku takut dia tau oppa..."
"Sudahlah... tidak apa apa"
"A--"
"(y/n)! Kututup dulu telfonnya, ada managerku"
Telfon off
Aku menghembuskan nafas berat sambil menaruh gagang telepon ku di tempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Purple You [END]
FanfictionMencintai seorang Min Yoongi bukan hal yg mudah. lelaki yg mengalahkan dinginnya es itu telah mencuri hatiku dari awal kami saling mengenal, tapi hubungan kami tidak lebih dari seorang sahabat. mungkin status itu terlalu tinggi. karena aku yakin dia...