Appanya menarik nafas panjang dan menyapu kami semua dengan tatapan tajamnya.
"Lamaranmu ditolak" katanya secara tiba tiba.
'Apa? Lamaranku ditolak? Tidak! Tidak! Apa yg harus aku lakukan? Pikir Min Yoongi! Pikir!!! Gunakan otak mu pabo!'
Namun hasilnya nihil, aku tidak mendapatkan apapun untuk dilakukan, aku hanya bisa diam dan masih tidak bisa mempercayai apa yg kudengar.
"Appa! Apa maksud Appa? Aku mencintai Yoongi oppa!!!" Kata (y/n) hampir menangis.
"Sekali kutolak, tetap kutolak" kata Appanya seolah menegaskan bahwa aku benar benar tidak pantas untuk (y/n).
(y/n) menangis kencang, dan aku masih tetap terdiam, jantungku berdetak 10 kali lebih cepat.
"Ma-maaf..." Jungkook tiba tiba mengangkat tangannya.
Kedua alis mata appanya (y/n) terangkat.
"Maaf jika saya lancang. Jika saya boleh tau, kenapa anda menolak Yoongi hyung?" Tanya JK.
"Karena (y/n) pantas mendapatkan yg lebih baik dari dia" jawab appanya sambil menunjukku.
"Tapi... tapi anda belum tau seperti apa Yoongi hyung. Aku tau tidak ada manusia yg sempurna, tapi dia hampir mendekati sempurna! Terlebih karena Yoongi hyung pertama kali mencintai seorang gadis, dan itu adalah putri anda" ucap JK.
"Itu benar, saya tidak pernah melihat dia sehancur itu, saat (y/n) pindah ke Paris, itulah titik dimana Yoongi hyung menjadi lemah. Bisa dibilang (y/n) adalah seluruh semangat hidup Yoongi hyung" timpal Namjoon.
"Yoongi adalah member yg paling bekerja keras, dia yg paling sering menasehati kami, dia yg paling dewasa diantara kami semua, walaupun saya adalah member tertua, namun jika ditanya soal kebijaksanaan, Yoongi jauh lebih bijak dibandingkan saya" ucap Jin hyung.
Aku hanya bisa tertegun melihat mereka yg berjuang untukku.
Kalian sangat berharga bagiku, terimakasih :)
(y/n) ikut berdiri dan memegang lengan appanya.
"Appa... Apakah Appa ingin aku bahagia?" Tanyanya dengan airmata yg sudah membasahi pipinya.
"Tentu saja! Karena itulah Appa tidak menerimanya!" Kata appanya dengan tatapan yg tajam.
"Appa! Dengarkan aku!! Kumohon! Dengarkan aku sekali iniiii saja... Aku hanya ingin Yoongi oppa! Bukan orang lain! Kebahagiaanku hanya dengannya! Bukan dengan orang lain! Aku sudah mencintainya sejak lama sekali Appa! Kumohon mengertilah!" Kata (y/n) dengan nada memohon.
Appanya nampak berpikir dan terus menatapi (y/n). Lalu tatapan appanya beralih padaku.
Dia berjalan mendekatiku
Setelah sampai di hadapanku dia memegang kedua bahuku
"Kenapa kau mencintai putriku?" Tanyanya dengan nada dingin
"Aku mencintainya tanpa alasan apapun, karena menurutku... bukan aku yg memilihnya atau bukan dia yg memilihku, tetapi cinta yg memilih kami! Dan kami telah ditakdirkan untuk menjadi pemilik dari cinta tersebut, yg kami perlukan saat ini hanyalah restu darimu" kataku mencoba memberanikan diri.
Dia menatapku dalam dalam laki menghembuskan nafas perlahan
"Ada satu hal yg harus kau lakukan" katanya "Kau tidak boleh menyakiti hati putriku! Atau jika tidak... Orang tuamu tidak akan bisa melihat jenazahmu" katanya dengan penuh penekanan
Aku menelan ludahku perlahan
"Ba-baiklah... Ta-tapi... apa itu artinya--"
"Aku tidak bisa melakukan apapun jika (y/n) Sudah memohon seperti tadi. Tapi kau jangan senang dulu!" Katanya
"Ke-kenapa?" Tanyaku
"Kau masih harus membahagiakan (y/n). Ingat itu!" Katanya
"Khamsahamnida" kataku sambil membungkuk.
"Mulai sekarang panggil aku Appa!" Katanya dengan segaris senyum tipis di bibirnya.
"Ba-baiklah Appa..." kataku sambil tersenyum
Lalu Appa (y/n) berbalik dan memeluk (y/n).
"Semoga apa yg kau pilih adalah yg paling tepat untukmu" kata appanya.
Aku tidak bisa menahan rasa gembiraku, hingga aku memeluk semua anggota BTS yg ada di situ.
"Gomawo!!! Jeongmal Khamsahamnida!! Kalian sangat berjasa bagiku!! Aku tidak bisa melakukan ini tanpa kalian!!" Kataku
"Ini sudah kewajiban kami Yoongi-ya... sudahlah! Jangan berlebihan begitu!" Kata Jin hyung sambil tersenyum
"Anggap saja ini balasan dari semua jasa jasamu bagi kami hyung" kata Jungkook
"Kau salah Jungkookie... ini belum ada apa apanya jika dibandingkan jasa Yoongi hyung bagi BTS" kata Namjoon sambil tersenyum.
They're the real angels in my life
"Kalian begitu baik... terimakasih banyak!" Kataku sambil menghapus airmataku yg mengalir.
Mereka menyambutnya dengan senyuman.
Lalu aku menoleh ke belakang dan melihat (y/n) yg sedang memperhatikan kami entah sejak kapan.
Aku menghampirinya dan memeluknya.
"Jeongmal bogoshipda (y/n)-ah" bisikku.
"Nado bogoshipo oppa" katanya sambil menangis di pelukanku.
Hanya ini yg bisa aku lakukan untuk mencurahkan semua kerinduanku yg benar benar sudah tidak tertahankan lagi.
Aku menatapnya seraya memegang kedua bahunya.
"(y/n)-ah..."
"Ne?"
"Would you be my wife?"
Dia menatapku dengan mata yg memancarkan kebahagiaan hingga kedua matanya mengalirkan airmata bahagia. Lalu dia menghapusnya dan mengangguk.
"Ne oppa" katanya sambil memelukku.
END
Jika kalian berpikir bahwa cinta itu mitos, aku hanya ingin membuktikan bahwa yg kalian pikir itu 100% salah!
Percayalah, usaha dan penantian tidak akan menghiati hasil.
Tidak ada cinta yg mustahil, selama kalian terus berusaha dan bersabar.Jeongmal Khamsahamnida
Thank you very much
Terimakasih banyak
Atas dukungan selama story ini di buat, semoga dari story ini bisa diambil nilai nilai yg positifLove~Dika30
I Purple You

KAMU SEDANG MEMBACA
I Purple You [END]
Fiksi PenggemarMencintai seorang Min Yoongi bukan hal yg mudah. lelaki yg mengalahkan dinginnya es itu telah mencuri hatiku dari awal kami saling mengenal, tapi hubungan kami tidak lebih dari seorang sahabat. mungkin status itu terlalu tinggi. karena aku yakin dia...