SIXTEEN

1.2K 79 0
                                    

Setelah turun dari panggung, aku segera mengambil handphoneku dan menelfon (y/n), namun panggilanku di tolak olehnya.

"Ada apa hyung? Kenapa kau terlihat sangat kesal?" Tanya Jimin.

"(y/n) menolak panggilan telfonku. Apa yg harus aku lakukan?" Tanyaku.

"Cobalah untuk mengirim pesan untuknya" jawabnya.

"Akan kucoba" kataku.

Lalu setelah aku mencobanya, (y/n) hanya membaca pesan dariku, tidak di balas sedikitpun.

"Dia hanya membacanya. Dia kenapa sebenarnya???" Tanyaku frustasi.

Tiba tiba PD-nim datang dan mengumumkan sesuatu.

"Aku akan mengumumkan sesuatu" katanya.

Lalu kami semua terfokus padanya.

"Aku tidak mau kejadian seperti tadi terulang, jadi... dengan berpikir matang matang, aku rasa aku harus menghilangkan peraturan itu" katanya.

Aku terkejut bukan main atas perkataannya.

"Jadi?? Maksudmu kami boleh berpacaran?" Tanya Namjoon.

PD-nim menganggu sebagai jawaban ya.

'Yeah... dewi Fortuna sedang berpihak padaku. (y/n) pasti senang mendengarnya!'

"Dan satu lagi, kita akan ke Paris untuk menyelesaikan urusan Yoongi dengan gadis itu" katanya lagi.

"Aish, benarkah? Kenapa tidak dari dulu saja kau begini?" Kataku sambil memeluknya.

"Khamsahamnida" kataku di pelukannya.

"Sama sama Yoongi-ah" katanya

Lalu aku mengirimkan pesan untuk (y/n).

Line on
To: Chagiya

"(y/n), aku akan pergi ke Paris malam nanti. Kau tinggal dimana? Aku akan menghampiri rumahmu"

"Untuk apa kau ke sini?"

"Kenapa kau begitu dingin padaku?"

"Kenapa kau harus menghampiri gadis seperti ku sedangkan kau memiliki gadis yg lebih cantik disana?"

"Apa ini soal show tadi? Jika iya, aku sudah menjelaskan semuanya di depan publik tadi! Bahkan aku menyebut namamu"

"Tetap saja. Bagiku itu aneh, bagaimana gosip itu bisa beredar jika kau tidak dekat dengannya?"

"Kau cemburu?"

"Aku yeoja yg normal! Jadi aku pasti cemburu jika namja yg aku sayang digosipi dekat dengan gadis lain!"

"Syukurlah... berarti kau masih mencintaiku"

"Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu! Oppa pabo!"

"Hahaha. Kau sudah berani menggunakan kata kata kasar padaku"

"Mianhe, tadi aku tidak sengaja"

"Tidak apa apa... Aku memang pantas mendapatkannya"

"Ini alamatku.. ***"

"Baiklah... Aku akan melamarmu di depan orang tua mu"

"Yak!! Kau bisa ditembak appaku nanti!"

"Tidak apa apa, jika aku harus mati demi gadis yg aku cintai"

Line off

Lalu kami pulang ke dorm kami.

Aku tidak sabar untuk menemuinya besok.

I Purple You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang