Perpisahan...

1.8K 46 10
                                    

Nae masuk dengan berjalan pelan. Nae melihat lihat semua isi rumahnya.

"Dia kemana?" Batin nae

Nae berjalan ke dapur. Di sana melihat si bibi sedang masak.

"Bi, batz kemana?" Tanya nae menatap si bibi

"Eh neng, sejak tadi bibi teh ga lihat neng batz, tadi mengejar neng nae dan setelah itu bibi ga lihat lagi" jawabnya tersenyum ramah

"Oh...yaudah bi" nae berjalan ke kamarnya

Di dalam kamarnya.

"Jangan jangan dia mengikuti aku tadi, dan dia melihat aku sama darin" ucap nae pelan

"Terserahlah, aku ga peduli. Dia lebih jahat sama aku!" Lanjutnya sambil duduk di sofa

Nae menatap dinding tembok kamarnya dengan pandangan kosong kedua tangannya menopang dagunya.

"Tapi itu sama aja aku sama dia, sama sama jahat, aku membalasnya dengan gitu juga itu artinya aku sama dia ga beda jauh, terus sekarang dia kemana" batin nae

Kini nae mulai gelisah. nae melihat jam di tangannya sudah tepat jam 7malam.

Sejujurnya dia masih sangat mencintai batz dan tidak ingin pernikahannya putus begitu sajah hanya karena rasa kecewa!

Apa salahnya jika nae terus memperjuangkan batz dan memperbaiki rumah tangganya.

Membuat batz kembali jatuh cinta lagi padanya.

Mungkin tidak akan sesulit yg ia pikirkan. Karna di sisi lain batz masih sangat menyayanginya.

Sesungguhnya nae tidak 100 % menyalahkan batz yg cintanya luntur padanya.

Karena semua orang tidak ada yg mengetahui cinta itu kapan hilangnya dan datangnya!

Sekarang nae berfikir dengan logika.

Maklum kalau batz jatuh cinta pada orang lain selama perpisahan tiga tahun lamanya. Mungkin batz juga butuh bahagia meski tak bersamanya. Mengingat berhubungan dengannya dan itu hanya membuat batz tersiksa bukan hanya hati tapi juga fisik batz yg sering di pukuli anak buah ayahnya..

Dan selama tiga tahun mereka lost kontak, mungkin hal yg wajar jika batz berpaling sama lain, seindah apapun kenangan dirinya bersamanya tapi yg namanya hidup tidak akan terus melihat ke belakang, ada saatnya waktu bisa membuat nasibnya berubah dan ada saatnya pula mengingat masa lalu, tapi jika itu membuat terpuruk apa salahnya mencoba merubah nasib menjadi lebih indah dari sebelumnya...boleh sajah mengenang masa lalu tapi inget sisi baiknya sajah!

Yg menyakitkan anggaplah sebuah ujian dan pelajaran hidup agar kita tau apa arti hidup yg sesungguhnya yg tidak semanis yg di harapkan...

Karna tidak ada yg tau rencana tuhan itu gimana! Dan opsi kehidupan memang sulit di mengerti selain mengikuti rencana tuhan!

Cukup memahami...kini nae meremas kepalanya pelan.

"Apa aku harus menyerah dan minta cerai? Apa aku tetap memperjuangkan batz?" Tanya nae dalam hati

....

     ****

Di lain tempat...

Saat ini batz berada di apertement milik nina.

"Maafin aku" ucap batz yg sudah banyak menangis

Karna batz sudah banyak bicara dengan nina mengenai soal hubungannya dengan nina. Batz ingin mengakhiri hubungan cintanya dengan nina tetapi bukan berarti berakhir semuanya. Batz mengajak nina lebih memilih untuk berteman sajah karna sejujurnya batz tidak ingin putus pertemuannya dengan nina meski hanya berteman setidaknya ia masih bisa bertemu dengannya.

_Hopeless_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang