"Batz" panggil seseorang yg membuat batz tersentak dan segera mengahpus air matanya.
Batz menoleh ke arah suara tersebut...
"Aom" ucap batz
"Ada apa? Kenapa nangis?" Tanya aom menatap batz sedih
Tanpa menjawab batz meluk aom dan kembali menangis.
Aom bingung dan di lanjut hanya mengusap bahu batz.
setelah di rasa tenang batz melepaskan pelukannya.
Aom langsung membangunkan kursi yg batz tendang tadi.
"Ayo duduk, sekrang cerita" aom menyuruh batz duduk
Batz hanya nurut dan duduk di ikuti oleh aom di sampingnya.
***
Setelah mendengar semua perkataan batz Aom cukup shock.
"Bahkan kamu ga pernah cerita soal nina sama aku batz, kalian bersama udah dua tahun dan aku ga tau!"ucap aom nampak kecewa
"Maafin aku aom, karna aku merasa itu ga penting"
"Jadi yg waktu itu di taman yg kamu bilang orang kebetulan ketemu itu bukan hanya sebuah kebetulan, melainkan sebuah rencana pertemuan kalian?"
Batz mengangguk lemah.
Aom mengangguk pelan.
"Kenapa kamu harus menikah sama nae batz? Sekarang urusannya akan semakin rumit!"
"Entahlah aom, kamu tau kondisi nae seperti apa? Aku ga mungkin membiarkan nae sakit karna aku lagi!" Batz nampak frustasi
"Seribet apapun masalahnya kamu ga boleh seprti ini batz, kamu harus bisa memilih antara dua wanita itu! Kasian mereka, nae udah menjadi istri kamu apa kamu tega menyakitinya dan berpura pura masih mencintainya sementara cinta kamu udah hilang untuknya, kasian dia yg begutu tulus mencintaimu dan begitu bahagia hidup bersamamu" ucap aom lembut
"Masalahnya aku dan nina, ka-kami.. kami udah sering melakukan intim" ucap batz ragu ragu dan mendnduk
Aom semakin terkejut rasa sesak masih menyerangi hatinya. Aom menyenderkan punggungnya ke kursi dengan perasaan yg sulit di artikan.
"Sejak kapan?" Tanya aom berusaha menunjukan sikap seperti biasa dengan tatapan nanar ke arah lain
"kami melakukan hal intim udah hampir lima bulan. Dalam waktu lima bulan tersebut sering kami melakukannya" jawab batz sedikit malu
Jujur sajah aom tercekat mendapatkan kejujuran batz yg membuat hatinya sakit... ternyata batz sudah lama menyukai wanita lain pantas sajah selama ini batz terlihat tenang dan bahagia dan tenyata diam diam batz sudah bahagia bersama wanita lain yg tak lain adalah nina...
"Sekarang udah beda batz, aku sebagai sahabatmu cuma bisa mengingatkan dan saran yg baik buat kamu, kamu harus bisa memilih atantara nina dan nae, ikuti kata hatimu jangan egois dengan menyakiti sekaligus dua wanita, sebaiknya pikirkan baik baik...nae lebih membutuhkanmu, kamu harus inget batz, nae adalah cinta pertama kamu walau cinta kamu udah hilang tapi rasa sayang kamu sama dia masih besar ada untuknya, aku yakin cinta kamu akan tumbuh kembali dengan terus berasamanya dan menjadi keluarga yg utuh, lagi pula rasa sayang itu lebih bermakna di banding rasa cinta yg bisa kapan ajah pudar...rasa sayang yg tulus bisa menjadikan suatu ke indahan dalam hidup, kamu masih menyayanginya kan? Jadi menurutku cinta ga harus selalu ada dalam hati...terkadang cinta hanya menghasut manusia khilaf dan lupa kendali, kamu sama nina belum memiliki ikatan yg kuat yg susah di putuskan. Dia ga akan hamil, jadi sebaiknya pikirkan nasib nae yg lebih mencintaimu dan menyayangimu! Kamu udah melihat bukti ke setiaan nae dan betapa besarnya rasa sayang dan cinta dia terhadap kamu batz. Apa kamu tega membuat kesetiaan itu menjadi sebuah kehancuran untuknya? Kamu tega membuat dia kembali jatuh? Aku tau kamu orang yg pandai berfikir logis dan bijak, lihat sisi baiknya nae. dia begitu polos! Apa kamu sanggup melihat hidupnya hancur? Dia udah mencoba untuk melenyapkan nyawanya di kerenakan frustasi kehilanganmu! Sekarang renungkanlah perkataanku sebagai sahabatmu!"
Ucap aom panjang lebar dengan nada lembut tak jarang mengusap bahu batz berharap kata katanya menyentuh hati sanobari batz...
Batz masih menunduk dan kembali terisak.
"Bicaralah pada nina saat pikiran kalian udah sama sama tenang! ikuti kata hatimu, aku sangat mengerti perasaan kamu tapi justru ini masalah hati dan masa depan kamu!" Lanjut aom. Aom menarik tubuh batz kedalam pelukannya di cium pucuk kepalanya dan mengusap ngusap bahu batz lembut. Hanya itu yg bisa aom lakukan sebagai sahabat dan orang yg tulus mencintai batz tanpa pamrih serta iklas...
Batz kembali menangis dalam pelukan aom sukses mebasahi baju aom.
Aom hanya membiarkan batz melepaskan tangisannya dan segala sesaknya...
5 menit..
"Terima kasih aom, aku ga tau harus berkata apa lagi sama kamu. Kamu adalah sahabat baikku kamu selalu ada di saat aku membutuhkan kamu!" Ucap batz yg masih dalam pelukan aom
"Itulah gunanya sahabat batz, kita sama sama manusia yg saling membutuhkan kawan, jangan terlalu pusing mengambil masalah tapi kita harus berfikir jernih dan melawan masalah itu dengan hati iklas, agar masalah yg menimpah kita tak berlarut larut" seru aom seraya tersenyum mencoba membuat suasana hangat
Batz melepaskan pelukannya dan menatap aom...
Batz tersenyum sedanya aompun membalas senyumannya dan mengusap air mata batz...
"Kita udah lama ga main dan menghibur diri hari hari kita cuma duduk di depan laptop, gimana klo kita mencari hiburan...maksudnya mencari mainan biar ga butek" saran aom mencoba untuk menghibur batz
Batz menaikan satu alisnya.
"Mainan? Di kira anak kecil" komentar batz sembari mengapus bekas air matanya
"Udah ah yuk!" Aom menarik tangan batz paksa sambil berdiri
Batz hanya pasrah diri...
Aom dan batz berjalan setelah berbalik badan tiba tiba langkah mereka berhenti senyuman keduanya mengambang saat melihat wanita cantik di depannya dengan tatapan sayu wajah pucat akibat sudah banyak menangis mata merah, air matanya mengalir deras di setiap wajah cantiknya badannya ternampak lemas...
*deg nyut nyut
Jantung batz dan aom bergetar hebat melihat pemandangan di depannya lebih tepatnya shocked. Batz dan aom saling lirik dengan ekspresi sulit di artikan..
Hening...!!!!
Tak kuasa menahan sesak dan kecewa!
*BRUKK
Wanita tersebut jatuh pingsan dan tergeletak lemah di atas tanah...
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
<^~~^>
( 0 0 ) / ♡♡♡
/ \
^^^^ /\/3 y :* :v
😂😉😂😂😂😉😂
No bacot 😆😆😆 no hujat👍✌
