Seorang gadis cantik yang bernama lengkap.
"Eka Sania Caturangga"
Caturangga diambil dari nama belakang Ayahnya.
"Hardi Caturangga"
Ia kerap disapa Sania oleh orang-orang, Parasnya yang begitu menawan bagaikan mawar merah yang menggoda.
Oleh karna itu.......Tak sedikit dari mereka kalangan laki-laki jatuh hati padanya.
Tapi Ayah Sania melarang ia dekat dengan laki-laki yang bukan mahromnya.
Bukankah menjaga itu lebih baik.
"Jodoh sudah ada yang mengatur, aku ingin fokus dengan pendidikan yang sedang aku jalani saat ini, lagi pula aku tak mau mengambil pusing tentang cinta yang belum halal" gumam sania dalam hati kecilnya.
Sania adalah seorang Mahasiswa disebuah Perguruan Tinggi Negeri yang cukup populer.
Sania memiliki adik perempuan yang bernama
"Dwi Anjani Caturangga"
Dan seorang Ibu bernama.
"Wulan Sundari"
Pagi ini,
Sania sedang membereskan apa saja yang akan dibawa ke kampus.
Saat Sania akan membuka pintu kamarnya tiba-tiba Ibu memanggil ia dan adiknya.
"Sania...Anjani..."
"iya buk..." sahut Sania dan Anjani yang tak sengaja berbarengan dan kebetulan kamar mereka memang bersebelahan.
" ayo turun sarapan dulu nanti kalian telat"
"iya...iya...buk ini bentar lagi turun kok" jawab Sania
Sania dan Anjani berlari kecil diatas anak tangga untuk turun menuju ke meja makan."Jangan lupa di habiskan nak susunya ibu sudah buatkan untuk kalian" perintah ibu pada Sania dan Anjani
ketika Sania tinggal menghabiskan secuil rotinya.
Tiba-tiba Ayah mengajak untuk segera berangkat.
"Ayo berangkat sudah selesai kan"
"Ayo yah...Anjani udah selesai gak tau tuh kakak masih 1 jam lagi kayaknya"
"ehhhhh...nggak kok ini juga udah selesai, kamu ini ngarang cerita aja"
"biarin wleee..."
"sudah...sudah...kalian ini...pagi-pagi sudah ribut"
30 menit kemudian Sania sampai di kampus.
semilir angin yang berhembus membuat jilbab lebar yang ia kenakan sedikit berkibar.
"Hai san...!!sania...!!tunggu" teriakan lisa sahabat dekat sania sambil berlari mengayuhkan kakinya sekuat tenaga.
"mana orang yang memanggilku" celoteh sania dengan matanya yang mencari dimana sumber suara.
Akhirnya lisa pun menepuk punggung sania.
"oh...kamu lis aku kira suara gaib" canda sania pada sahabatnya.
"kamu ini ada-ada aja suaraku dibilang gaib" sahut lisa dengan ekspresi merengutnya.
"abisnya ada suara gak ada orangnya,udah...lupain aja".
"Eh...iya san...kita duduk disana dulu yuk" sambil menunjukan tempat yang akan dituju.
"ayok..."
Mereka berdua duduk diatas kursi kayu berwarna putih dengan pemandangan rumput yang menghijau serta bunga yang sedang menguncup.
Angin berhembus pelan dengan suasana sedikit hening.
Walaupun mereka duduk berdekatan tetap saja masih sibuk dengan dengan ponsel mereka masing-masing.
Tak sengaja sania menolehkan mukanya dan melihat Lisa senyum-senyum sendiri dengan ponsel yang ada digenggamannya.
Entah kenapa sebabnya, seperti anak muda yang sedang di mabuk cinta.
simak terus kelanjutannya yaaa...
Maaf kalo awal-awal gak greget.
karena baru permulaan, di tunggu sampe part-part yang akan datang ya Insyaallah bikin baper.🤗Jangan Lupa,
Vote dan komen untuk karya pertama saya.Klik tanda bintang di pojok bawah sebelah kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKRIPSI dan RESEPSI
RomanceKisah seorang perempuan bernama lengkap Eka Sania Caturangga,Ia selalu menjaga hatinya untuk kekasih halalnya kelak. sifatnya yang penyabar dan penasehat juga pendengar yang baik membuatnya begitu disegani oleh sahabatnya. Ketika skripsi tinggal beb...