Sesampainya dirumah,
"kak makan dulu nanti sakit" perintah Ibu pada Sania
"iya buk...nanti sania makan kok"Ketika di meja makan obrolan sania dan ibunya pun terjadi.
"Kan besok hari minggu Ayah ngajakin kita liburan"
"wah asyik dong buk...sania bisa refreshin otak"
tak berselang lama Anjani pun pulang dari tempat lesnya ia mengajukan bahwa ingin ikut serta pada liburan besok."Aku ikut" ucap Anjani dengan nada tinggi yang sontak membuat kaget Ibu dan kakaknya yang sedang duduk berhadapan di meja makan.
"Adek ini bikin ibu dan kakak kaget,masuk rumah itu salam bukan malah kaya gitu"
"maaf...maaf...abis kalo denger kata liburan itu moodboster banget bagi Anjani,maklum lah buk...banyak tugas jadi jarang piknik""Iya ibu ngerti kok,udah sana ganti baju dulu terus shalat Ashar lanjut makan siang"
"ma...kan... so...re... buk..." Sahut Sania dan Anjani berbarengan dengan lantang
"kalian kan belum makan siang dirumah,ya ini gantinya""Ya udah terserah ibu aja" jawab Sania sedangkan Anjani telah pergi kekamarnya.
Beberapa saat kemudian Anjani telah selesai melakukan apa yang telah di perintahkan ibunya,lalu menuju ke meja makan.
Saat Anjani ingin mengambil makanan seketika Ibu menampik tangan Anjani.
"Eittsss...sudah cuci tangan belum?"
"Tadi kan habis wudhu jadi udah cuci tangan kan? " jawaban Anjani dengan PDnya.
"Pokoknya cuci tangan dulu sana"
"iya buk" dengan ekspresi merengut Anjani
Sania masih asyik dengan makanannya dan tak menghiraukan ibu dan Anjani.setelah selesai mencuci tangan Anjani duduk tepat disamping kakaknya.
Tak berselang lama terdengar bunyi klakson mobil
"tin...tin...tin..." Ibu pun bergegas keluar dan ternyata Ayah telah pulang dari kantornya.Ayah pun masuk
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawaban salam dari Sania,Anjani,dan ibu secara berbarenganSania pun menanyakan kepada Ayahnya.
"lho kok Ayah pulang cepat"
"iya kan besok weekend dan kebetulan gak ada meeting untuk hari ini jadi bisa cepat sampai rumah."Udah pada shalat Ashar belum?"
Karena agama sebagai pondasi Ayahnya selalu mengingatkan tentang ibadah wajib yang harus dijalani.
"udah kok yah..." jawab Sania
"kamu dek? Udah belum?"
"udah tadi, baru aja selesai terus makan"
***Malam ini suasana hening jam berdetak dengan ketukkan yang beraturan.
Sania yang masih segar matanya duduk di bangku belajar menuliskan sesuatu dibuku diary berwana merah muda, berukuran kecil yang tergeletak dimeja,
Ia membuka lembar demi lembar lalu menuliskan rangkaian kata yang puitis,sesuai dengan jiwanya yang menyukai puisi
"Aku harap kau masih menjaga hati disana
seperti aku yang menjaga hati disini
jika sudah waktunya kita akan dipertemukan
Dan menjalin kisah cinta yang halal"Sepenggal puisi yang ditulis Sania diatas kertas.
Sebagai sebuah harapan umtuk kekasih halalnya kelak.
Jam dinding menunjukan pukul 21.30 ia menarik selimut tebalnya dan tertidur lelap dalam keadaan masih mengenakan hijab.
***
Hari ini adalah hari bahagia bagi Sania dan Anjani karena mereka bisa menenangkan fikirannya sejenak dari padatnya aktivitas yang dijalani.Perbincangan pun terjadi didalam mobil.
"Bagaimana dengan kabar Lisa San...? Ibu lama gak ketemu dia" Tanya ibu pada Sania
"dia baik-baik aja kok buk..."
"syukur deh kalo gitu tanyain kapan main kerumah""Iya buk nanti sania sampein"
Ayah sibuk dengan setir mobilnya tapi tetap menyimak obrolan Sania dan Ibu.
Anjani yang masih sibuk dengan ponselnya tak menghiraukan,dia terlihat cuek saja.Tak menunggu waktu lama akhirnya sampailah ditempat wisata.
Ayah yang sengaja tak memberi tau akan berlibur kemana membuat kedua anaknya girang bukan kepalang.
"Wah ayah tahu aja apa yang ada dipikirkan Anjani"
"syukurlah jika kalian suka dengan tempat ini,Ayah tak sia-sia beri kejutan ini untuk kalian iya kan buk...?"Mereka pun tertawa kecil dan terlihat begitu bahagia dengan liburannya kali ini.
End
Vote dan komennya ya jangan lupa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SKRIPSI dan RESEPSI
RomansaKisah seorang perempuan bernama lengkap Eka Sania Caturangga,Ia selalu menjaga hatinya untuk kekasih halalnya kelak. sifatnya yang penyabar dan penasehat juga pendengar yang baik membuatnya begitu disegani oleh sahabatnya. Ketika skripsi tinggal beb...