Setelah melewati banyak proses yang penuh dengan lika-liku.
Apalagi kalau bukan drama-drama skripsi.
Akhirnya Rahman akan segera di wisuda,Lusa tepatnya.Sebuah pencapaian yang mengesankan baginya.
"Gimana Mi besok Abi bisa hadir ke acara wisuda Rahman" Tanya Rahman yang kini berada di ruang keluarga.
"Belum ada kabar lagi katanya sih bisa,Abi nyuruh kamu nggak terlalu memikirkan"
"Gimana nggak kepikiran Abi aja belum ngasih kepastian"
***
"Nanti dijemput pak Dadang nggak San?, kayaknya aku pernah janji ke kamu tentang sesuatu deh"
"Eh iya kita mau ke coffeshop sampe kelupaan dan di tunda-tunda gini ya" Sania tersenyum lebar.
"Iya nih kamu sih kalo di ajak nanti-nanti"
"Ya udah nanti aku kabarin pak Dadang biar nggak jemput"
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi ke coffeshop yang tadi di maksud.
***
"Kamu mau pesen apa San?"
"Ice blend aja kayaknya seger"
"Aku tunggu di meja nomor 11 ya Lis" Sambung Sania
"Okeh," Lisa memalingkan wajahnya dan segera memesan
"Mas pesan Ice Blend sama vanilla latte, ditunggu dimeja nomor 11"
"Atas nama siapa mbak?"
"Lisa"
"Oke makasih ditunggu ya mbak..."
Lisa berjalan menghampiri Sania.
Mereka berbincang - bincang, sembari menunggu pesanan datang.
"Lis ada yang ngajak kenalan kamu" celetuk Sania.
"Ngarang deh kamu"
"Ih beneran deh,inget kan pas kamu pertama kali nganter pak Dadang ke rumah"
"Inget,terus..."
Obrolan mereka berdua seketika terhenti karena seorang pelayan membawakan pesanan tadi.
"Silahkan Mbak dinikmati" suruh pelayan tersebut sambil meletakan menu yang di pesan.
"Eh iya mas makasih" sahut Lisa, karena kebetulan muncul dari sampingnya.
Vanilla latte.
Ice Blend.
"Jadi gini Lis Kak Benu anak dari Kakaknya Ibuku tertarik untuk mengenal kamu""Ih apaan sih lagi nggak mau mikirin pasangan dulu, penginnya nanti aja kalau waktunya udah tepat, kalau sekedar kenal aja mah boleh"
"Betul sih, tapi aku nggak menjerumusin kamu buat pacaran loh ya"
"Iya aku tau kok maksud kamu, aku belum cerita masalah Fahmi ke kamu"
"Hah, masalah yang mana" Sania tersentak.
"Waktu di toko buku kita nggak sengaja ketemu dan yang lebih mengejutkannya lagi dia minta balikan"
"Oh itu,terus,terus" Sania menyeringai padahal Ia tau kejadian itu,tetapi ia berusaha menutupinya.
"Ya aku nggak terima dia lah,bukannya dendam atau apapun itu, tapi kalau keinget kejadian yang dulu aku ngerasa harga diriku di injak-injak"
"Duh udah,udah,jangan bahas yang lalu,itu sudah menjadi hak paten untuk kita memperbaiki diri dari kesalahan,masa depan masih panjang,dan hidup nggak melulu tentang masalah hati"
Hidup tak melulu tentang Masalah hati dan asmara.
Tapi hati juga butuh asupan
Cinta,kasih sayang,dan perhatian.
Dari mana kita mendapatkannya?
Dari keluarga yang menyayangimu.
Atau pun,
Dari mana saja,dan siapa saja.
Dari pasangan?
Boleh,asalkan halal bagimu.
-Eka Sania Caturangga"Untungnya ada kamu San" sambung Lisa.
"Ya ampun" Sania melihat jam tangannya, "nggak kerasa kita udah satu jam disini,yuk ah balik"
"Ya udah ayok balik"
Mereka berdua bergegas pergi meninggalkan kedai kopi.
Tanpa disadari ada barang yang tertinggal milik Sania.
Bersambung,
Maaf baru bisa update lagi😅
Maaf juga Kalo ada kesalahan penulisan atau tandai lewat komen yah,oh iya vote juga ya😄
Thanks you,
Happy reading ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
SKRIPSI dan RESEPSI
RomanceKisah seorang perempuan bernama lengkap Eka Sania Caturangga,Ia selalu menjaga hatinya untuk kekasih halalnya kelak. sifatnya yang penyabar dan penasehat juga pendengar yang baik membuatnya begitu disegani oleh sahabatnya. Ketika skripsi tinggal beb...