Part 12 | Hari Baik

1.3K 46 1
                                    

Pagi ini adalah pagi yang sangat mengesankan bagi wanita cantik yang telah berpakaian rapih,ia adalah Sania.

Sebenarnya tak ada jadwal kuliah di hari Sabtu ini,hanya saja ingin ikut belanja sayur di tempat biasa ibunya berbelanja.

Hitung-hitung sambil belajar memanajemen uang,bukankah kelak ia akan menjadi seorang istri juga?.

"Buk...hari ini Sania ikut belanja sayur boleh kan?" Tanya Sania pada Ibunya yang sedang menyiapkan Sarapan.

"Boleh, Tumben mau ikut belanja sayur"

"kebetulan hari ini nggak ada jadwal kuliah, Jadi Sania pengen ikut aja sama ibu"

Anjani menghampiri Ibu dan Kakaknya,yang berada di ruang makan.

Sekolahan Anjani sudah menerapkan libur di hari Sabtu,sedangkan hari Minggu itu sudah pasti karena tanggal merah.

"Anjani ikut Sarapan yah Buk..." Celetuknya sambil mendudukkan diri di kursi.

"Boleh enggak ada yang melarang kok"

Satu tangkap roti tawar berbalut selai kacang langsung dilahap Anjani.

"Berdoa dulu jangan tergesa-gesa dengan makanan"

"Oops maaf Anjani lupa Buk"

Selai kacang adalah selai favorit Anjani,mungkin ini alasan ia buru-buru melahap roti tersebut.

Berbeda dengan Sania Ia hanya suka selai coklat saja.

"Oh iya Buk Ayah jadi berangkat ke luar kota" celetuk Sania.

"Jadi,tadi berangkat pagi-pagi buta"

"Kok nggak pamitan"

"Cuma titip salam sama kalian berdua,karena tadi takut telat ke bandara.Ayahmu Salah baca jadwal keberangkatannya"

"Ada-ada aja deh Ayah" Sahut Sania

"Udah pukul 07.15 nih takut ketinggalan tukang sayur" sambil memandang jam dinding yang Satu arah dengan tatapannya.

"Ayok buk berangkat keasikan ngobrol jadi lupa waktu"

"Anjani kamu jaga rumah yah" suruh Ibu pada Anjani.

"Iya Buk..." Sambil meneruskan sarapannya.

***

Dari kejauhan sudah terlihat banyak Ibu-ibu yang sedang mengerubungi tukang sayur.

"Apa setiap pagi selalu rame kaya gini buk?"

"Kadang iya kadang nggak,mungkin karena sekarang akhir pekan jadi serame ini"

"Eh Buk Wulan,tumben baru Dateng" sapa Buk Santi ramah.

"Eh iya Buk Santi"

"Mari dipilih,saya duluan yah"

"Iya mari silahkan" sambil tersenyum tipis.

Sania dan Ibunya lekas berbaur dengan Ibu-ibu yang lain untuk memilih sayuran segar.

Sesekali pak Aris,sang empunya sayuran memasukan belanjaan kedalam plastik dan menghitung total keseluruhan.

"Jadi Rp 15.000 ya Buk,laris manis,laris manis"

"Wah hari ini rame pembeli ya pak?"

"Iya Buk Wulan Alhamdulillah, ini anak Buk Wulan yang mana?" Tanya pak Aris penasaran.

"Memang kadang-kadang orang suka keliru,ini anak pertama saya namanya Sania,dan yang kedua Anjani.

Sania mengapitkan kedua tangannya sambil tersenyum tipis.

Rasanya sudah cukup memilihnya karena sudah agak lama.

"Berapa total keseluruhan Pak"

"Sudah segini aja Buk Wulan nggak mau tambah yang lain"

"Tidak pak cukup segitu aja"

Pak Aris menghitung belanjaan Ibu Wulan dan memasukan nya satu persatu kedalam kantong plastik.

"Total semua Rp 22.000 Buk Wulan"

"Oh ya,ini uangnya"

Pak Aris menyodorkan belanjaan tadi kepada Buk Wulan.

"Saya bawa tas sendiri Pak Aris,plastiknya untuk yang lain Saja, hitung-hitung mengurangi sampah plastik"

"Iya bener juga ya Buk Wulan"

***

Di tengah perjalanan pulang.

"Oh iya,Ayah diantar Siapa?"

"Minta diantarkan Kak Benu"

"Bukanya kuliah Di Luar negri Buk?"

"udah balik ke Indonesia kan udah di wisuda, sekarang sedang merintis bisnis"

"Sania baru tau malah"

"Udah dari lama dia balik ke Indonesia"

Benu adalah anak dari Kakak Ibunya Sania.
Ia berkuliah di luar negeri karena mendapat beasiswa.




Bersambung,

Hebat bgt yah kuliah di luar negeri,dan sekarang lagi merintis bisnis.

Vote dan komen yah😊

Harap maklum kalo ada kesalahan penulisan.

Thanks you,

Happy reading ❤️

SKRIPSI dan RESEPSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang