Part 13 | Pandang pertama

1.4K 49 2
                                    

"loh itu Kak Benu udah sampe Buk"
Mobil berwarna silver milik Ayah Sania berhenti di depan gerbang rumahnya.

"Eh iya cepet sana bukain gerbangnya San"

Buru-buru Sania membukakan pintu gerbangnya.

Untuk saja Kak Benu belum menuruni Mobil.

"Gak usah turun kak biar Sania yang buka" jelasnya pada seorang laki-laki yang ada di dalam mobil yang kebetulan kacanya terbuka.

"Oke baik makasih yah"

***

Kak Benu telah memarkirkan mobil di garasi.

"Apa kabar Kak lama nggak ketemu" Sania berjabat tangan dengan laki-laki tersebut.

"Baik Alhamdulillah,kamu gimana,terus kuliahnya udah masuk semester berapa?"

"Alhamdulillah baik juga,udah mau masuk semester 7 nih Kak"

"Maaf ya Ben merepotkan"

"Nggak sama sekali kok tante,malahan sekaligus bisa silaturahmi kesini"

"Silahkan kak diminum"
Anjani membawa nampan yang diatasnya terdapat jus jeruk yang segar.

"Ini Anjani yah,lama nggak ketemu sekarang udah pada gede aja"

"Iya lah Kak,masa kecil terus nanti dikira ibu nggak kasih makan kita lagi" ledek Anjani yang mengucapkan kata-kata itu dengan spontan.

"Haha bisa aja kamu"

"Kelas berapa kamu sekarang" sambung Kak Benu.

"Kelas 1 SMA Kak"

***

Seharusnya akhir pekan adalah waktu untuk bersantai-santai dan beristirahat sejenak di tengah padatnya aktivitas.

Tapi tidak untuk laki-laki ini,yang sekarang sedang menyelesaikan tugas akhirnya,apalagi kalau bukan skripsi.

Namun Rahman tetap santai menghadapinya,walau harus revisi,revisi,dan revisi lagi.

Hari ini adalah jadwalnya menemui Dosen pembimbing.

Sejak tadi pagi Rumah Pak Syamsir sudah ramai berdatangan mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, mari masuk"
Seorang wanita paruh baya membukakan pintu gerbang.

Mungkin ini asisten rumah tangga Pak Syamsir - batin Rahman.

Lantas memasuki rumah Pak Syamsir,didalam sana masih terdapat 2 orang yang belum mendapat bimbingan.

Mungkin terlalu pagi dari jam yang telah ditentukan - batinnya lagi.

Rahman duduk di tempat yang telah di sediakan.

"Hey bro semangat menghadapi revisi yah,gue duluan"

"Wah iya,berharap habis ini di ACC biar bisa masuk bab 2" sahut Rahman yang tersentak dari lamunannya.

"Duluan yah" seseorang yang dikenal Rahman itu melenggang pergi.

***

Ponsel yang ada di genggaman Sania bergetar.

"Drtt,Drtt..."

Lisa

San aku udah dapetin orang yang mau kerja nih,aku kerumahmu sekarang ya?

Oh ya makasih banget Lis,kalo mau ke rumah sekarang gak papa kok.

Lisa

Oke segera OTW nih.

"Kak Benu kapan nikah nih" goda Sania melanjutkan obrolan yang tadi.

"Nanti kalo udah ada jodoh pasti nikah tenang aja"

"Iya deh Sania tunggu"

Sudah lumayan lama Anjani,Sania,Buk Wulan berbincang-bincang dengan Kak Benu.

"Tin...tin..." Terdengar bunyi klakson yang menggema di depan pintu gerbang.

Sania langsung menghampirinya.

"Wah ada tamu datang" celetuk Sania yang ditujukan kepada Lisa.

Setelah menuruni mobil,Sania langsung mempersilahkan masuk Lisa.

"Ayo mari masuk pak,Lisa..."

Lekas memasuki ruang tamu rumah Sania.

Disana masih terdapat kak Benu.

"Assalamualaikum" salam Lisa

Kak Benu tersentak dan terpanggil untuk melihat ke sumber suara.

Matanya tak henti-henti memandangi wajah cantik nan imut milik Lisa.

"Kak biasa aja kali ngeliatnya, istighfar" bisik Anjani.

"Astaghfirullah" Sahut Benu.

Lisa mengapitkan kedua tangannya untuk sekedar menyapa.

"Buk ini sopir yang mau kerja disini" ujar Sania

"Oh ya,namanya siapa pak?"

"Saya Dadang Buk"

"Semoga betah kerja disini ya..."

Pak Dadang menyalami semua orang yang ada di situ kecuali Lisa,tetapi hanya dengan Kak Benu Saja Ia berkontak tangan.

Bersambung,

Jangan,jangan.

Cinta pada pandang pertama nih🤔🤔

Vomentnya jangan lupa ya guys 😊

Thanks you,

Happy reading ❤️



SKRIPSI dan RESEPSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang