07 - She Is My Wife | 02

17.5K 867 15
                                    


☘☘☘

“Selamat malam semuanya !! " Suara berat itu mengalihkan perhatian semua orang  ke sumber suara. Di anak tangga terakhir, berdiri seorang pria dengan gagahnya memakai setelan jas formalnya.

Pake jas dokter aja udah tampan banget. Eh, sekarang malah disuguhin yang plus plus. Makin cinta deh Adek, bang.

Ketampananya berhasil menyita perhatian kaum hawa. Seperti nya mereka juga lupa cara berkedip. Berbeda dengan kaum Adam.   Sebagian ada yang menatapnya tidak suka mereka merasa tersaingi.

" Indahnya ciptaan-Mu."

" Uhh .. gantengnya. "

" tengok eneng bang."

Bisik-bisik tetangga kaum hawa seperti nya membuat kaum Adam langsung peka dengan tatapan memuja mereka  pada Althaf.

Retina matanya tak berhenti menatap jajaran pasangan dihadapannya. Tetap dengan menahan senyuman, walau seseorang yang Ia ingin lihat ternyata tidak ada disana.

Dimana dia

"Makin tampan aja sih Mas, " puji Gibran seraya menepuk pundaknya. Althaf tersenyum lebar. Dalam hati Ia melirih " Alhamdulillah ".

Sungguh Langka pria seperti Althaf ini. Udah baik,pinter, cerdas, tampan pula. Beruntunglah orang yang memilikinya. Tapi dengar-dengar, Althaf sudah menikah. Apa itu benar ?  dengan siapa ? dimana Istrinya ? Cantik atau tidak !?.

“Heh Pelayan !! ngapain lo berdiri disitu, cepet layanin tamu noh,” perintah pami meneriakinya membuat Althaf menolehkan kepalanya. Kerusuhan apa yang sedang terjadi di mansion nya.

OMG. Althaf ngelirik gue. Gantengnya Batin Pami cengar cengir gitu sih. Salting tingkat akut. Jomblo mah gini. Dilirik cowok tampan langsung kesemsem. Kurang kasih sayang.

Bukannya marah. Althaf malah tersenyum kecil padanya. Pami tersenyum kikuk. Tangannya terangkat mengipasi wajahnya. Panas.

“Duuhh ... Ada air gak, Has. Panas banget nih wajah gue " Hasta malah mendeliknya.

" Lebay Lu. Baru juga disenyumin elah. Ingat. Mau jadi saingan Elisa Lo !!”

“Apa sih yang gak buat calon misua,” kekeh Pami.

“Ngomong apa barusan ? calon suami ? siapa ? berani saingan sama gue ? habis detik ini juga Lo, satpam !!,” sengit Elisa nge gas.

Pami bergidik ngeri. Nyengir gak jelas, seolah memberitahukan bahwa yang Ia katakan tadi hanya gurauan. Iya kali saingan sama Elisa. Kalah telak lah. Elisa dengan kekuasaanya.

Eh, Lo ngapain disini ? tugas pelayan itu didapur. Dan juga jangan lihat Althaf dengan tatapan menjijikkan Lo. Garis keras. Althaf sudah ada yang memiliki. Jangan sok polos deh itu tampang wajahnya. Mau gue siram heuh ? Biar tampang asli Lo itu kelihatan,” sindir Hasta. Elisa menyunggingkan senyum

Memiliki. Tapi aku istrinya Batin Rifa.

Kalau saja mau. Iya akan angkat bicara, lalu dengan bangga mengatakan bahwa dirinya adalah Istri dari Dokter Althaf Rifqie Abrissam. Biar skakmat sekalian. Tapi Rifa tidak berani. Justru dengan kata memiliki hatinya berdenyut nyeri.

Siapa aku disini ?

" Pelayan !!! Bawain minum buat gue dong. Yang dingin. Gak usah dicampur sianida ya. Lo tahu kan kalo berurusan dengan pengadilan itu ribet ,” seru Pami. Nyali Rifa menciut. Ia merasa terus direndahkan dengan tawaan mereka.

CINTA UNTUK RIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang