***
Cklek
Buru-buru Rifa tarik selimut sampai puncak kepalanya. Masa bodoh toh sama pakaiannya yang basah. Untuk sekarang Ia tidak ingin menemui suaminya itu.
Maaf kan Rifa ya Allah
" Assalamu'alaikum " Suara tegas itu menyentak dirinya yang ingin sekali menjawab salamnya. Tapi Rifa urung, Ia hanya menjawab dalam hati. Sekarang gadis ini mengigit bibir bawahnya guna meredam isak tangis yang keluar.
Rindu, namun membuat dada sesak.
Tidak ada jawaban.
Tebak Althaf, istrinya itu sudah tidur. Tapi tumben sekali. Biasanya Rifa akan menunggu Althaf sampai pulang. Kali ini tidak. Mungkin gadis itu kelelahan pikirnya.
Pandangannya turun saat kakinya menginjak genangan air dilantai. Lantas Althaf mendongakkan kepala. Tidak ada tanda-tanda atap rusak disana. Masih putih bersih seperti biasa. Lalu dimana air ini berasal ?
Rifa terus merapalkan sesuatu agar suaminya itu tidak terlalu mempermasalahkan soal lantai basah. Menit kemudian, Rifa mendengar derap langkah lalu suara pintu tertutup. Rifa menghembuskan napas lega.
Huh. Dia sudah pergi, batinnya.
Baru saja akan menyibak selimut, Rifa kembali menggagalkan niatnya begitu terdengar suara pintu dibuka kembali. Apa suaminya itu kembali lagi ? Rifa mengintip diam-diam ,menurunkan selimutnya sedikit.
Pemandangan yang pertama kali Rifa lihat, disana seorang pria dengan setelan kerjanya memegang pel-lan dengan tangan menenteng ember kecil.
Dia kembali untuk membersihkan lantai. Astaga Rifa, istri macam apa kau ini memperkerjakan suami y yang baru pulang kerja ?
Ingin sekali Rifa mengambil alih tugasnya. Tapi dengan pakaian basah kuyup ? itu akan semakin membuat masalah semakin panjang. Dia akan di introgasi suaminya. Dan Rifa tidak punya jawaban untuk itu. Ia hanya tidak mau berkata bohong pada suaminya. Diam lebih baik bukan ? Tapi sampai kapan ?
****
Selesai membersihkan diri, Althaf keluar dari kamar mandi dengan celana jeans hitam panjang dan kaos putih tangan pendek. Pria itu membaringkan tubuhnya disamping istrinya. Sekilas melirik Rifa yang tidur memunggunginya.
"Mimpi indah," ucap Althaf seraya mencium kepala istrinya yang tertutup oleh selimut.
Mata Rifa membulat sempurna. Jantungnya berdebar kencang. Barusan Althaf menciumnya, walau tidak secara langsung tapi itu memberikan efek yang hebat untuk Rifa.
Sekelibat bayangan itu menyentak perasaanya. Kenapa Rifa harus melihat suaminya memeluk wanita lain. Siapa wanita itu ? debaran ini amat menyakitkan.
Rifa tidak mengerti, kenapa suaminya itu bersikap manis seperti ini sedangkan diluar sana dia berpelukan dengan wanita lain. Sebenarnya apa yang pria itu rencanakan.
Haachii ... Hachiii ... hachii ... hachii ...
Alhasil yang tadinya berpura-pura tidur sekarang malah terbangun gara-gara bersin tidak tahu tempat. Kenapa enggak pagi aja sih bersinnya.
Alhamdulillah Batin Rifa seraya menggusel hidungnya yang gatal. Gadis ini tidak sadar ada seorang pria yang sedari tadi tersenyum memandanginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK RIFA
RomanceWaspada. Cerita ini menguras air mata, emosi dan pengen makan orang hidup-hidup!!! Gak percaya ?? Jangan dilanjut makanya. Cerita ini khusus yang kuat tahan batin. Yang udah kebal sama rasa sakit hati.