" Mas!!! " Entah keberapa kalinya suara melengking itu berteriak memanggil seorang pria yang kini berlari ditengah lapangan luas dengan tertawa mengejeknya. Sesekali menjebekkan lidahnya." Huh..huh..huh.. tarik napas. Buang pelan-pelan " Gadis itu mengintruksi dirinya sendiri. Napasnya ngos ngosan tidak terkendali. Seperti habis lomba lari maraton saja.
Gadis ini membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada kedua lututnya. Kepalanya mendongkak menyipitkan matanya pada Pria disebrang sana.
Air Batin Rifa. Jantungnya teramat sakit. Tapi tidak papa. Rifa akan membalas dulu kejahilan suaminya.
Gadis itu kembali berlari mengejarnya.
" Saya tantang kamu. Jadi cepatlah tangkap saya kalau bisa," teriak pria itu menoleh kebelakang. Ia tahu kalau istrinya itu pasti sudah sangat kelelahan.
Gadis itu tampak ngos ngosan melambaikan tangannya. Cukup sudah. Ia merasa jantungnya kekeringan.
BYURRR
Gadis isi terpejam merasakan dinginnya air menyentuh kulit nya.
" Hai Aunty Ifa," sapa seorang gadis kecil digendongan pria jangkung. Tapi tampan. Bocah kecil itu nyengir memamerkan gigi-gigi nya yang putih.
" Ya Allah sayang !! Baju Aunty jadi basah " ucap Rifa nampak melas melihat pakaiannya yang kini basah.
Pria yang menggendongnya nampak cengengesan. Gadis itu mendongak dan menatap tajam padanya.
" Ini ulah abang kan !! Baju Rifa jadi basah gini," tuduh Rifa geram. Mana gak bawa salin lagi. Pulang ke mansion juga besok. Bener-bener kejam nih abang. Gak tahu diri.
" Iya Aunty !! Abi nyuruh Asha siram Aunty, " kata bocah kecil itu jujur lalu memberikan tos pada Abi nya.
" Anak Abi emang pintar sayang " Sang Abi mengacak-ngacak gemas rambut putri kecilnya.
Rifa menatap Abangnya. Shakeel Zamzam Alfarez. Dia malah tertawa geli.
Pria yang tadi meninggalkan istrinya itu berbalik, mengernyit kan dahinya. Rifa berbincang dengan siapa ? tanpa berpikir lama pria ini pun menghampiri istrinya.
"Fa. Pakaian kamu kenapa basah kuyup ?" tanya sang suami. Althaf.
" Uncle.Aunty Ifa cantik ya kalo basah " Althaf manggut-manggut melirik Ponakannya Rifa. Lalu mengapit kedua pipinya gemas.
" kamu makin tambah cantik aja sih ,sayang.. Jadi gemes deh, pengen bawa pulang " Asha kecil malah merengek nangis dan mengadu pada Abi nya.
" Abi. Uncle mau bawa Asha pulang. Asha cuma mau sama Abi," rengek Asha.
Sang Abi. Shakel Zamzam Alfarez. Pria ini mengusap air mata putrinya " Iya putri kecil Abi " Dengan gemas Zamzam mencium kedua pipi putrinya itu. Asha tersenyum kembali.
" Kamu kenapa basah gini, hemm ? " tanya Althaf pada Rifa yang menekukan wajahnya. Jadi makin gemes.
" Disiram bang Zamzam, " adunya.
" Kok abang sih, Ponakan kamu nih."
"Iya. Tapi dia anak Abang," pungkas Rifa.
Asha yang tidak mengerti perdebatan mereka malah menertawakannya. Menurutnya. Asha itu lagi direbutin sama mereka. Maklum.pikirannya masih polos.
" Ya, Nak. Ya " Asha mengangguk intens menatap Abi nya.
" Oh. Bang Zam yang nyiram Rifa ? " tanya Althaf. Zamzam menggeleng. Telunjuknya mengarah Asha tanpa Asha ketahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK RIFA
RomansWaspada. Cerita ini menguras air mata, emosi dan pengen makan orang hidup-hidup!!! Gak percaya ?? Jangan dilanjut makanya. Cerita ini khusus yang kuat tahan batin. Yang udah kebal sama rasa sakit hati.