CINTA UNTUK RIFA

Chapter 24

Klik ☆☆☆ Sebelum baca biar bisa baca keseluruhan !!

Happy Reading

♡♡♡

- Rindu dan sakit yang hadir secara bersamaan. Aku bisa apa-

_Rifa Sr_

*****

Althaf langsung menarik Rifa kedalam pelukannya lalu melerainya, menelisik keadaan Rifa dari ujung kepala sampai ujung kaki takut-takut pecahan gelas tadi melukai Istrinya.

Rasa ini masih sama. Tapi menyakitkan,Mas Batin Rifa menatapnya nanar. Air matanya meluruh lantas mendorong dada suaminya agar menjauh darinya. Gadis ini mundur perlahan sampai dirinya tak sadar kalau kakinya menginjak pecahan kaca.

“Sayang..” Rifa menggeleng lemah. Kenapa rasanya menyakitkan mendengar suaminya mengatakan 'sayang' . Pencitraan.

Althaf menatapnya sendu. Sebesar ini kah rasa sakit yang Ia berikan sampai Rifa pun menolak untuk dipeluk olehnya.

Pandangannya turun kebawah “Kakimu terluka,Fa."

Alih-alih Rifa hanya menggeleng dengan derai air mata.

“Tolong jangan seperti ini. Biarkan saya mengobati luka kamu." Althaf meraih lengan Istrinya namun sesegera Rifa langsung menghindar.

Rifa tersenyum getir “Luka. Tahu apa kamu tentang luka ? bahkan sepertinya kamu tidak tahu apa-apa tentang luka. Kamu hanya tahu cara menyakiti tanpa mengobati. Itu kan yang kamu tahu. Kamu hanya bisa melakukan bagaimana cara menghancurkan kepercayaan seorang istri.”

Althaf menggeleng. Laki-laki ini terus melangkah sampai Rifa sudah terpojok di dinding dan tidak bisa mundur lagi.

“Sayang, Ak—”

“DIAM!!! Hiks .. hiks .. tidak usah pedulikan aku. Aku ini siapa, Mas ? aku ini dianggap apa dimata kamu ? wanita murahan kah ? pelampiasan mu atau wanita mainan mu ? ” tanya nya dengan suara serak. “Ah iya. Aku tahu sekarang. Aku ini istri terbodoh di dunia. Tidak berguna, istri yang mengemis cinta suaminya, kepeduliannya, tapi sayang aku tidak mampu meraih itu semua. Aku lemah. Aku.. hiks hiks .. Selama ini aku diam karena aku harap kamu yang akan menjelaskannya tanpa aku minta. Tapi apa !!! Sampai sekarang kamu diam. Apa salah aku,Mas ? kenapa kamu tega, aku tidak pernah sekalipun menuntutmu untuk mencintai aku. Aku ikhlas Mas. Mendapat perhatian kecil dari kamu saja sudah membuatku senang. Cintaku tulus, tapi kenapa kamu membalasnya dengan pengkhianatan ,Mas ? Kalau kamu tidak mau punya istri seperti ku lalu kenapa kamu menikahi aku,Hah ? Kenapa bukan Aluna saja yang kamu nikahi kalau cintamu tidak bisa terbagi!!”

Althaf diam bag patung mencerna semua ucapan istrinya. Sedalam itukah rasa sakit yang ia berikan ? sampai Rifa bercerita pun air matanya tidak keluar tapi gadis itu terisak pelan.

“Kamu tahu kan, Mas. Tidak ada wanita yang ingin dipoligami. Tidak ada istri yang ingin berbagi cinta Suaminya dengan wanita lain.”

“Mas tahu. Mas tidak punya niatan berbagi cinta dengan siapapun ,” suara Althaf mulai naik satu oktaf.

“Benarkah ? lalu apa yang kamu katakan dihadapan wartawan, hah ? bahkan kamu tidak mengakui pernikahan kita. Kamu tidak mengakui aku sebagai istrimu,Mas!!!” Sentak Rifa jengah. Ia tidak habis pikir, kenapa Suaminya tidak masih mau jujur setelah semua bukti terlihat jelas didepan mata.