CHAPTER 31

16.8K 769 55
                                    

Video diatas itu pernyataan cinta Althaf ke Rifa. !! Sesi baper baperan dimulai !!

***

ENAM BULAN bukanlah waktu yang sebentar menunggu kesadarannya. Pagi, siang ,malam dan setiap harinya Rifa hanya duduk disamping orang yang terbaring dihadapannya. Kadang Ia lupa akan kesehatan diri dan janinnya kalau saja sosok dua laki-laki yang selalu memberinya nasihat dan setia memperhatikannya. Dia Shakell Zamzam Al farez dan Farzana.

"Pulang sama Ayah. Biar abang yang jaga. Itu kantung mata makin hari makin lebar, Dek. Kamu harus ingat kalau kamu sedang hamil. Abang gak suka kalau cara kamu kayak gini. Masih untung abang izinin kamu jenguk dia setiap hari," Zamzam mengalihkan pandangannya pada sosok yang terbaring di tempat tidur. Lagi-lagi dia yang membuat adiknya lupa akan kesehatan dirinya sendiri. Kalau saja mau, Zamzam ingin sekali menjauhkan Rifa dari laki-laki ini. Tapi Zamzam bisa apa kalau sebuah fakta memperlihatkan bahwa laki-laki itu menyelamatkan hidup adiknya dari maut.

Ini sulit dipercaya. Bahkan seluruh alam ikut berkonspirasi untuk mempersatukan mereka. Berapa lama lagi Rifa harus menanggung rasa sakit.

"Pulang!!" tegas Zamzam dengan sorot tajam menatap Rifa yang masih setia memandangi Althaf. Rifa melirik Zamzam dengan tatapan memelas tentu yang sudah Zamzam hapal betul apa yang akan dikatakan adiknya itu.

"Rifa moh-"

"Pulang Rifa!!" sentak Zamzam menaikkan volume suaranya membuat pandangan Rifa menunduk lesu.

"Sabar Zam" sosok Farzana muncul dibalik pintu menghampiri kedua putra-putrinya.

Farzana mengusap puncak kepala putrinya memberikan pengertian "Dengerin apa kata Abang mu. Pikirkan kesehatan kamu juga."

"Dengerin tuh kalau dikasih tahu sama orang tua," cibir Zamzam seraya mengalihkan tatapannya keseluruh penjuru ruangan.

Rifa melirik abangnya sinis. Senenng banget ya nyibir adek sendiri.

"Nanti -"

"Jangan ingetin abang tentang nanti kabari n Rifa ya bang kalo Mas Althaf siuman. Rifa pengen jadi orang pertama yang dia lihat gitu kan. Bosen abang dengernya. Ampe tiap hari kamu ngomong kayak gitu ke abang. Udah sana pulang. Mandi, makan, terus bobo. Kasihan ponakan abang kurang istirahat."

Rifa memukul lengan Zamzamm sampai pria itu pura pura mengaduh " Dih sakit tahu. Belom makan aja mukulnya udah kayak gitu. Apalagi kalo udah makan."

"Ish.. Rifa sebel sama abang. Awas aja kalau Althaf junior udah lahir ,nanti abang tua nya dijorok kin ke gorong-gorong ," Rifa berbalik menghentakkan langkahnya keluar ruangan yang langsung disusul oleh Farzana.

Suasana menjadi hening. Zamzam memijat keningnya yang tiba-tiba terasa pening.

" Bang." Zamzam menoleh mendapati sosok Althaf yang duduk menyenderkan punggungnya ke tempat tidur.

Tidak ada raut kaget atau shock melihat Althaf seperti itu. Toh Zamzam sudah mengetahui semuanya kalau Althaf itu tidak koma sama sekali.

"Hentikan semua ini Bang. Berpura-pura dihadapan istri sendiri membuatku tersiksa," ucap Althaf memelas.

"Lebih sakit mana sama luka yang Kamu udah lakuin sama Adik saya. Ini semua tidak seberapa. Jadi nikmatin hukumannya."

CINTA UNTUK RIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang