[Ookurikara x Naruto]
MPREG! Warning +18
"Aku tidak akan memaksamu untuk bertanggung jawab Ookurikara-san. Sebab aku tahu, sebuah hubungan tidak akan berhasil tanpa adanya cinta dari kedua belah pihak" -ujar Naruto.
"Aku memang belum mencintaimu Nar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deg!!
Naruto baru ingat sekarang, ternyata memang benar pria itulah orangnya. Dia yang telah menitipkan benih pada Naruto. Tatonya pun sama seperti yang ada di ingatanya. Entah kenapa sekarang Naruto merasa gugup, tidak biasanya dia bersikap seperti ini.
Apa mungkin karena pria itu adalah ayah biologis dari bayinya jadi dia merasa sangat canggung berada di dekat pria itu. Ayolah, Naruto bukanlah seorang wanita, tapi kenapa ia merasa bahwa Ookurikara adalah pria yang sangat tampan.
Dan juga sejak tadi Naruto merasa bayinya terus saja bergerak, apa mungkin dia senang karena telah bertemu dengan ayahnya? sang ibu menarik nafas dan mulai mengelus perutnya. Ini adalah cara yang paling efektif untuk menenangkan bayinya.
"Jadi kau yang namanya Ookurikara?"-tanya Deidara. Kakak dari Naruto itu tanpa basa-basi langsung menarik kerah baju tersangka dan bertanya dengan serius. Tidak ada respon apapun dari yang bersangkutan. Pria itu hanya melirik kearah Naruto yang saat ini tengah bersembunyi dibalik Naruko.
Sepertinya dia mengingat Naruto, hal itu terbukti dari pandangan matanya yang begitu intens. Matanya terus terfokus pada Naruto. Terlebih lagi pada sesuatu yang besar yang ada diperutnya. Kebingungan jelas melanda pria itu. Sepertinya perseteruan ini akan sangat panjang, sebaiknya dia lanjutkan makan apelnya nanti saja.
"Juzumaru-san, terima kasih sudah memberitahuku. Kau boleh meninggalkan tempat ini" -ujar Ookurikara pada pria yang sudah berbaik hati mengantarkan Naruto dan kedua kakanya. Sepertinya dia tidak ingin masalah ini terdengar oleh orang lain.
"Sama-sama, kalau begitu aku pergi dulu" -pamit Juzumaru. Sepertinya pria itu tahu situasi saat ini sedang tidak baik, maka dari itu dia memilih untuk pergi. Setelah dirasa juzumaru benar-benar pergi, Ookurikara langsung menyingkirkan tangan Deidara dari bajunya.
"Ya, aku Ookurikara" -jawab pria itu.
Deidara tersenyum sinis, berani sekali pria itu memasang wajah seolah tidak bersalah dihadapannya. Jangan bilang kalau dia tidak ingat dengan apa yang dulu dia lakukan pada adiknya. Awas saja, jika sampai itu terjadi akan Deidara seret pria berkulit coklat itu ke penjara.
"Hei kau, kau pasti ingat dengan adikku kan? dia adalah orang yang pernah kau tiduri beberapa bulan yang lalu" -ujar Deidara frontal dengan jari telunjuk menunjuk kearah Naruto.
"Dei-nii!" -protes Naruko. Ingin sekali rasanya Naruko memukul kepala kakaknya yang bodoh itu. Apa dia tidak berfikir bahwa Naruto bisa saja terluka karena kata-katanya barusan?
"Kau diam saja Naruko" -bentak Deidara. Si sulung sangat tidak suka jika perkataanya dipotong oleh orang lain. "Kau, asal kau tahu saja gara-gara perbuatanmu itu adikku sampai hamil! Kau mungkin tidak percaya,tapi aku yakin isi dari amplop ini bisa meyakinkanmu"