4. Centauri - "Tak Tersampaikan"

32 4 2
                                    

Sekarang nama kami terangkat dan terkenal disekolah, setiap guru-guru dan adik kelas tau tentangku dan dia yang berhasil juara 2 diperlombaan itu. Saatku di kantin, banyak juga orang yang memperhatikanku.

Adikku menghampiriku
"Kok sendirian aja Kak, tumben. Biasanya sama Kak Dinda, emang dia ke mana Kak?" Aku memakan nasi goreng yang kupesan tadi, lalu kemudian menjawab pertanyaannya
"Oh dia lagi di kelas sama teman-temannya biasalah ngobrol bercanda gitu"
"Kak tau enggak Kak, banyak tahu yang ngomongin tentang kakak, banyak yang kagum, katanya Kakak pinter, ganteng padahal aslinya mah kagak, di rumah aja ngeselin" Itu lah Adikku, kebiasaannya gangguin kakaknya.
" Ya itu kan di rumah beda, kalau di sini lebih suka melakukan tindakan daripada hanya berkata-kata" Mendengar perkataanku itu Saza hanya tertawa.
" Ah sok bijak nih Kak, tumben bener. Ya udah aku mau jajan dulu ya dah, Jangan kangen" Dia menggodaku, mengedipkan matanya lalu pergi.
"Dasar adik yang aneh..." Aku hanya menggelengkam kepala sambil tertawa.
--

Banyak diberitakan bahwa malam ini tanggal 31 Januari akan terjadi gerhana bulan total. Ini adalah hal yang menarik karena jarang terjadi 2 purnama saat di suatu bulan masehi. Hal yang menarik bukan? Aku akan membuat kejadian langka ini sebagai kenangan.

Malam itu ku habiskan bersamanya hanya berdua di taman seperti biasanya. Gerhana bulan yang mulai terpajang dilangit membuat ku terpesona betapa luar biasanya alam ini.
Aku mulai mengajaknya bicara.
"Oh ya aku belum cerita ya pas lomba kemarin" Ku bertanya, dia hanya menatapku dan hanya menggeleng tak tau.
"Emang kenapa?" Jawabnya terlihat penasaran.
"I-iituu... Ada seorang wanita yang lagi deketin aku pas lomba kemarin" Terlihat dari ekpresinya dia kaget, lalu terdiam sejenak mendengar perkataanku itu.
"Hah Siapa tuh, cerita dong!" Dia semakin penasaran, terperanjat.
"Iya waktu itu dia bilang sih kalau dia itu namanya Ifda , aku mulai menceritakan kejadian waktu aku berkenalan dengannya aku juga menceritakan bahwa beberapa hari ini dia mulai menge-chatku, melalui Instagram.
"Ya udah, pacarin aja biar kamu gak Jones hahaha..." Dia menertawakanku cuku keras.
"Tapi kan..." Kata-kataku terhenti, aku bingung ingin mengucapkan apa.

Aku berfikir bahwa ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku padanya namun aku hatiku bilang kalau ini belum waktunya. Mungkin Kalau dilihat dari ekspresinya dia tak terlihat cemburu sama sekali, ada rasa kecewa, tapi kenapa dia bertanya dengan ekspresi wajah yang penasaran?
"Oii... Kok bengong! Deketin aja dulu siapa tau cocok nanti ku bantulah buat kamu deket ke dia" Dia melambaikan tangan didepan mukaku.

Dari kata-katanya itu, aku merasa tertusuk! Bulan gerhana malam ini terasa ingin menimpaku! Bagaimana tidak? orang yang ku sukai malah mendukungku untuk dekat dengan wanita lain. Ya mungkin ini yang terbaik kataku dalam hati
"Iya dah nanti ku coba." Jawabku dengan tatapan polos.

Bulan purnama saat gerhana mulai terlihat merah berdarah. Menyakitkan! Aku tak tahu apa yang harus kulakukan, tatapanku kosong ke arah bulan. Dia berdiri dan merapihkan kerudung birunya, kemudian mengajakku untuk makan malam. Dia terlihat lapar sambil kedua tangannya diperutnya. Seusai makan kami langsung pulang ke rumah masing-masing.

Aku masuk ke kamar dan melihat handphoneku, terlihat di sana ada pesan dari Ifda yang menanyakan tentang kabarku dan kesibukanku sekarang. Kondisi Pikiranku lagi kacau, aku menetapkan keputusan ku dan mengikuti saran dari nya. Aku menyatakan cinta pada Ifda lewat Instagram juga sekalian aku minta nomor Whatsapp-nya. Dia menerima diriku tapi dia minta untuk mengungkapkan perasaannya nanti setelah lomba di Kebun Raya Bogor selesai, dia akan hadir diperlombaan itu dan mengajakku kencan. Malam itu juga aku belum menceritakan hal ini pada Dinda mengenai hubunganku dengan Ifda. Mungkin butuh waktu untukku untuk menceritakannya.

Seminggu kemudian aku memutuskan untuk menceritakan tentang hubunganku dengan Ifda padanya. Suasana istirahat aku mengajaknya bengobrol ditangga sekolah. Ekspresinya biasa saja!

Polaris Cinta Kehidupan (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang