9. Capella - "Sampai Ketemu Lagi!"

14 2 0
                                    

Ingin rasanya aku tertidur lagi pagi ini, aku kembali dibangunkan olehnya. Suasana yang cukup dingin pagi ini, aku segera bergegas untuk mandi kemudian sarapan.

Membawa tas melangkah kan kaki keluar dari asrama, naik taksi bersama menuju bandara Venesia untuk lepas landas ke London.

Di kota London ini tak banyak yang kami lakukan, pergi ke Universitas College London untuk mengenalkan kepada kami mengenai Universitas ini kan ada 4 orang yang akan ikut beasiswa Disini. Setelah dari sana kami berkeliling sekitar kota London, lalu sekitar jam 11.00 pergi ke bandara untuk pergi ke negara tempat masing-masing mendapatkan beasiswa Aku akan pergi ke Finlandia sementara Dinda akan pergi ke Polandia.

Sambil menunggu pesawat kami terlihat sedikit Canggung tak ada yang dikatakan sampai pesawat dia diumumkan akan segera berangkat, dia harus persiapan dulu.
"Daah, ku duluan ya"
"Iya, hati-hati, nanti ketemu lagi pas lomba internasional tahun baru nanti kan?" Aku menahan tangannya.
"Iya, kamu juga hati-hati, ya bentar kok 3 bulan lagi, ya..." Dia terhenti melihat kearah tanganku yang menggenggamnya.
"Iya, yaudah sana nanti ditinggal lho." Aku melepaskan tangannya.
"Iya... Sampai ketemu lagi!" Dia berjalan pelan, menoleh ke arahku dan melambaikan tangannya dikejauhan.

Aku terdiam menatapnya, kembali duduk melihat foto-foto ku dengannya. Hatiku sedih mengingatnya, merasa ada yang hilang, orang yang selalu berada disampingku. Namun aku berusaha menenangkan diriku, tak perlu khawatir nanti 3 bulan lagi ketemu dia lagi di Paris saat perlombaan sains tingkat internasional.

Aku menaiki pesawat sendiri, karena temanku yang akan kuliah bersamaku mendapatkan penerbangan dengan maskapai yang berbeda. Dipesawat aku terdiam, biasanya ada dia disampingku namun kini sudah tak ada. Aku mengingatnya saat dia disampingku, dan tertidur dipundakku, aku sungguh bisa merasakan sosoknya disampingku. Aku merindukannya!

Sampai di Finlandia sekitar pukul 6 sore, matahari masih sedikit menunjukan sinarnya. Aku melihat handphone ku, dia mengirimkan pesan padaku, "Aku udah sampai nih? Kamu masih dijalan?" Aku membalas pesan itu bahwa aku sudah sampai dibandara, dan di taksi perjalanan ke asrama.
Aku juga membalas "Kangen :("
Dia menjawab "Baru tadi geh, sama kok aku kangen juga, malem video call yuk."
Aku menyetujuinya.

Aku sampai di asrama kampus, cukup ramai disini, aku sekamar dengan Azrul dan Wawan, ya hanya 3 temanku ini yang memilih kuliah beasiswa di Finlandia bersamaku. Setelah makan, aku pergi ke taman didekat asrama, bersama Azrul. Aku juga bilang padanya kalau aku akan video call dengan Dinda.
"Hai..." Dinda mulai menyapaku. Dia sedang berada dikamarnya.
"Iya..." Aku terdiam, merasa tergugu tak tau mau bicara apa.
"Katanya kangen, nih udah video call udah gak kangen kan?" Dia merapihkan posisi duduknya.
"Iya lumayan, kalau gak ada kamu terada membosankan tau, aku kesepian." Aku melihatnya sedang merapihkan rambutnya.
"Iyaa..." Dia hanya tersenyum, dan dimulailah video call yang menghangatkan malam ini.

...

Hari terus dan terus berlalu, aku sudah mengenal teman-temanku di Universitas Helsinki ini. Aku cukup terkenal disana, memiliki banyak teman disana, tapi lebih banyak wanita yang mendekatiku. Ada seorang wanita yang berasal dari Finlandia juga, dia mengajarkanku bahasa Finlandia, dan memberi tauku tempat yang bagus di negara ini. Ada lagi, wanita yang dari Korea dia menjadi teman kelompokku saat pertama disana, aku sering mengobrol dengannya juga, kami cukup akrab. Lalu ada juga teman laki-laki dari Spanyol, dia cukup tampan, baik, serta mau menemaniku. Banyak teman baru yang ku kenal disini, namun ada seseorang yang benar-benar menggangguku, dia adalah Ella yang berasal juga dari Indonesia dari Semarang sama sepertiku dia adalah kakak kelasku disini.

Awalku mengenalnya waktu itu dia mengirimkan surat di atas lokerku. Aku tak tau siapa dia, selalu saja mengirimku surat cinta tak jelas. Dia mengajakku ketemuan suatu hari.

Polaris Cinta Kehidupan (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang