5. Vega - "Cinta dan Nafsu"

30 3 0
                                    

amrinsalam346

Selamanya cinta itu bukan nafsu, itu yang membedakan! Bukan sekedar ciuman atau pelukan, tapi cinta adalah saat kau merasa nyaman didekat seseorang. Jika kau telah mempunyai kekasih, tapi kau masih memikirkan orang lain, berarti hatimu lebih memilih orang lain itu, daripada kekasihmu sekarang. Pilihlah yang membuatmu bahagia, jangan salah keputusan!

Selamanya tak ada yang abadi, hari-hari berikutnya aku mendengar kabar bahwa Dinda resmi berpacaran dengan Fadil. Dia berubah drastis! Biasanya Kami sering mengobrol bersama kini tidak seperti dulu lagi. Disamping itu aku merasa juga semakin nyaman dengan Ifda, Kami sering video call, dia sudah tak sabar untuk bertemu denganku di kompetisi bulan Maret nanti. kami akan berkencan di sana!

Ada beberapa hal yang berubah dari Dinda. Dikelas terlihat canggung walau duduk bersebelahan, mungkin hanya membahas tentang pelajaran dan persiapan mengenai lomba tersebut, bicara hanya secukupnya. Saat istirahat dia lebih sering di kantin bersama kekasih barunya itu. Entah kenapa aku melihatnya tak suka jika Dinda bersamanya, ada rasa cemburu di hatiku. Seharusnya aku yang menempati posisi itu namun kini merubah, posisiku berubah digantikannya.

Aku justru semakin terkenal di sekolah ini. Ada seorang wanita cantik mendekatiku, dia adik kelasku di kelas 11. Banyak orang bilang dia siswi tercantik di sekolah ini. Bagaimana tidak, dia merupakan seorang model dan penyanyi. Meskipun tidak terlalu terkenal, dia terkadang tampil di beberapa acara televisi namanya adalah Thalita. Dia bahkan memberikan kado yang isinya jaket padaku.

"Jaketnya bagus tapi pasti mahal yah Makasih ya..." Aku tersenyum padanya dan dia hanya mengangguk

Semenjak saat itu aku semakin akrab dengannya. Dia meminta nomor WhatsApp ku, terkadang dia mengajakku teleponan. Aku semakin bisa mengenalnya, dia anak yang baik, pintar namun sedikit sombong, dia selalu memakai fashion aksesoris berlebihan mungkin karena itu kewajibannya sebagai model. Dia terkadang mengajakku untuk ikut bersamanya saat syuting pemotretan.

Disana dia sangat cantik, aku tak pernah melihat dia seperti ini sebelumnya. Kulihat dia mondar-mandir berulang kali untuk ganti baju pemotretan. Pada awalnya ia memakai sebuah gaun biru yang sangat indah, gaun itu sangat cocok dikenakan terlihat sangat menawan dan anggun, membuatku terpana. Dia sengaja mengedipkan mata ke arahku dan tersenyum manis, itu membuat diriku hanya bisa terpaku dan menelan ludah melihatnya.

Melalui pemotretan kedua, dia memakai kaos berwarna hitam dan celana pendek putih. Sungguh sangat menggoda! Lekukan tubuhnya sangat indah, kulitnya putih bersih! Aku bahkan gagal fokus melihatnya, meskipun umurnya 1 tahun di bawahku tapi penampilan dia sudah seperti orang yang dewasa. Wajar saja banyak yang menyukainya, di Instagram saja followers akunnya sudah memcapai 300K. Sebenarnya dia itu hanyalah model dari sebuah merek pakaian bukan untuk majalah-majalah dewasa.

Seusai pemotretan aku menunggunya di depan gedung pemotretan. Thalita sedang bersiap-siap mengganti baju seperti biasa lagi.

"Maaf ya udah lama nunggu...." Dia tersenyum menatapku dan menggenggam tangan ini.
"Ya walaupun Sebenarnya kamu udah punya pacar, aku tuh cinta sama kamu, jadi... ya nggak apa-apa kan kalau kita deket." Aku bahkan kaget mendengar perkataannya itu, tiba-tiba saja dia mengungkapkan perasaannya padaku. Jujur sebenarnya aku juga menyukainya.
"Hei kok diem! Kalau kamu gimana?" Dia semakin erat menggenggam tanganku dan menatapku mencari jawaban.
"Aku... aku juga suka sama kamu, tapi kan aku nggak enak juga ke pacarku." Aku hanya tertunduk tak berani menatapnya
"Ya udah nggak apa-apa kali aku jadi pacar kedua kamu aja, rela kok. Aku sayang kamu." Dia memelukku erat entah apa yang ada dipikirannya, aku tak tahu.
"Aku mau... aku mau kok..."
"Makasih ya..." Aku tak menduganya, dia mencium bibirku untuk pertama kalinya. Sebelumnya aku tak pernah melakukannya, jadi ini adalah ciuman pertamaku dengan seorang wanita.

Polaris Cinta Kehidupan (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang