part 2

902 113 0
                                    

Langsung ku double up ya, next nya slow update aja. Makasih....

Hyunjin pov

Dia terus saja menghindariku membuatku semakin ingin mengejarnya, kali ini aku duduk disampingnya sambil menatapnya

"Noona..."

Dia langsung menutup pandanganku dengan tangannya hingga aku mencium telapak tangannya, dia langsung menarik tangannya menjauh dariku

"Bagaimana kalau kita pulang bersama?"

"Aku tidak bisa" jawabnya

"Kenapa?"

"Aku sedang banyak tugas"

"Oh...noona, beberapa malam yang lalu kamu..."

"Iya aku mau!"

Aku menatapnya tidak percaya padahal baru saja aku mau bertanya apa dia naik bus saat kembali ke rumahnya, aku hanya bisa tersenyum saat aku tahu dia ingin merahasiakan kalau kami sempat tidur bersama. Dia masih menatap tajam kearahku

"Aku masih ada kegiatan klub, noona mau menungguku?"

"Kalau begitu aku pulang dulu"

Aku kembali menarik tangannya saat dia akan meninggalkanku begitu saja

"Noona, mana?" kataku sambil memajukan mulutku dihadapannya

"Hya, kita bahkan tidak punya hubungan apa-apa!"

"Baiklah kalau begitu mulai sekarang noona adalah pacarku"

"Mana bisa begitu!"

Aku memeluk erat tubuhnya kemudian berbisik ditelinganya

"Park Jihyo, maukah kamu menjadi kekasihku?"

"Ti..." aku segera menciumnya karena tidak mau mendengarkan penolakannya

Aku masih menahan tangannya yang terus mendorongku hingga dia terdiam beberapa saat kemudian

"Aku mencintaimu" kataku sambil mencium pipinya kemudian meninggalkan tas ranselku disampingnya

Kulihat dia masih menatap kearah Eunwoo hyung yang sedang bernain basket ditengah lapangan, kali ini aku membaringkan kepalaku pada pangkuannya karena mulai merasa kesal

"Noona, usap kepalaku" kataku sambil menggerakkan tangannya diatas kepalaku

"Hyunjin ah, bisa tidak kamu tidak seperti ini?"

"Kenapa, kamu masih menyukainya?"

"Iya"

Aku mulai bangkit dari pangkuannya dan segera pergi meninggalkan dia.

Jihyo pov

Beberapa hari ini dia terus menjauhiku, mungkin dia marah waktu aku bilang kalau aku masih menyukai Eunwoo. Bodoh, kenapa aku jadi merasa sedih dia menjauhiku seperti ini! Kulihat dia mengandeng tangan Tzuyu dihadapanku bahkan sesekali merapikan rambut panjangnya, entah kenapa aku jadi merasa sedikit sakit melihatnya. Kualihkan pikiranku pada hal lain tapi nyatanya air mataku malah terjatuh tepat saat dia duduk disampingku diatap, aku mengusap mataku perlahan karena tidak ingin dia tahu kalau aku mulai memiliki rasa padanya

"Noona, bagaimana cara menyatakan perasaan yang baik pada seorang wanita?"

Air mataku semakin deras mengalir, membuatku mulai kuwalahan menghapusnya.

"Aku ingin menyatakan perasaanku padanya tapi sepertinya..."

Dia mulai sadar kalau dari tadi aku hanya menundukkan wajahku sambil menahan gerakan bahuku

"Noona sakit?"

Kali ini aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku karena aku tidak mau dia melihatku seperti ini

"Noona..."

Aku tidak tahan lagi dengan perasaan yang semakin menghimpit dadaku dan mulai menangis dengan kencang

"Noona kenapa menangis? Aku tidak akan mengejarmu lagi tenang saja" kali ini dia menepuk punggungku pelan

Aku semakin tidak bisa mengendalikan perasaanku setelah mendengar kata-katanya, dia mulai melangkahkan kakinya menjauh dariku

"Hyunjin ah, aku benci kamu!! Kenapa aku harus merasa sakit saat melihatmu dengan gadis lain!!"

Dia mulai menghentikan langkahnya dan kembali duduk disampingku

"Kamu cemburu padaku?"

"Siapa yang cemburu, aku benci ka..." dia menciumku, menenangkan aku dengan ciuman lembutnya

"Hahaha, noona kira aku akan menyatakan perasaanku pada siapa?"

"Tzuyu"

Dia kembali tertawa kali ini tawanya semakin keras hingga membuatku merasa kesal padanya, aku memalingkan wajahku darinya hingga dia mulai memelukku dari belakang

"Asal noona tahu saja Tzuyu itu saudara kembarku"

Sekarang wajahku memerah karena malu, bagaimana bisa aku cemburu pada Tzuyu seperti itu.

Dia masih mengandeng tanganku saat aku berdiri didepan toilet

"Hya, lepaskan tanganku!"

"Tidak mau"

"Hyunjin ah..."

"Apa?"

"Lepaskan aku mau kekamar mandi"

"Bagaimana kalau kita masuk bersama?" Kali ini dia menaikkan kedua alisnya

Aku memukul keras kepalanya hingga dia melipat tubuhnya, aku langsung mengusapnya lembut

"Hyunjin, maaf..."

"Cium"

"Hah?"

"Akan kumaafkan kalau noona menciumku"

Aku mencium kepalanya lembut tapi dia masih saja cemberut

"Bukan disitu"

"Memangnya ada lagi yang sakit? Bukannya aku hanya memukul kepalamu"

"Ini" katanya sambil menunjuk bibirnya yang mengerucut lucu

"Tidak mau!"

"Kalau tidak mau, aku akan membuat noona menjadi milikku untuk yang kedua kalinya" katanya sambil mengigit bibir bawahnya

"Hya!!"

"Mana ciumnya, atau mau aku sebar kalau beberapa hari yang la..." aku menciumnya hanya agar dia berhenti bicara

Tapi dia malah mengulum bibirku dan memainkannya sambil menutup matanya dihadapanku, aku ikut menutup mataku saat kurasakan tangannya menahan kepalaku agar tidak segera menjauh. Mungkin yang kulakukan saat ini bertentangan dengan prinsipku tapi jujur aku menikmati setiap perasaan yang aku rasakan bersamanya, perasaan manis yang membuatku sesak nafas dengan detak jantung yang hampir meledak.

One Night (Jihyo X Hyunjin)EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang