"Woojin ah, bisa kita bicara?"
"Bicara apa?"
"Kemarin malam aku....ah, lupakan saja! Aku jadi lupa, apa ya tadi yang ingin aku katakan" Jihyo terpaksa berbohong
Jujur saja dia tahu kalau tidak ada satu lelaki pun yang akan mengakui kalau dia selingkuh tapi ini Woojin, apa benar dia melakukan hal seperti itu dengan wanita lain? Jihyo masih bergelut dengan pikirannya sebelum akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti Woojin saat dia pulang dari tempat kerjanya.
"Noona?" Jihyo kaget bukan main saat Hyunjin mencolek bahunya yang saat ini bersembunyi dibalik tembok
"Noona sedang apa?"
Jihyo langsung menutup mulut Hyunjin dan menyeretnya menjauh dari tempat Woojin dan Jeongyeon berdiri. Sekarang Hyunjin melihat Jihyo dengan pandangan menuntut jawaban
"Apa?"
"Noona sedang apa disana?"
"Sedang mencari kucing ku yang hilang"
"Sejak kapan noona punya kucing? Kucing apa Woojin?"
"Hya, kenapa menyamakan nya dengan binatang peliharaan!!"
"Aku sudah menduga kalau hal ini akan terjadi"
"Hal apa?!!"
"Dia pasti berselingkuh dibelakangmu kan?"
"Memangnya tahu dari mana kamu?"
"Tahu saja, sudah ceraikan saja dia!"
Jihyo menarik rambut Hyunjin hingga dia menghimpit Jihyo disebuah dinding pembatas rumah
"Lepaskan aku atau..."
"Atau apa?"
Cup!! Lagi-lagi pemuda itu membuat Jihyo marah dan kembali memukulnya hingga akhirnya mereka kehilangan jejak Woojin dan mantan pacarnya.
"Ini gara-gara kamu!!"
"Terus saja salahkan aku sampai dia menghamili anak orang"
"Hya, bisa tidak kamu diam!!"
Keduanya berjalan dalam diam hingga Hyunjin menarik tubuh Jihyo mendekatinya saat ada pengendara sepeda yang terlalu dekat jaraknya dengan Jihyo
"Kamu cepat pulanglah"
"Aku mau menginap dirumah noona saja"
"Hya!!"
"Aku bukan anak kecil lagi, jadi jangan mengatur apa yang harus aku lakukan"
"Hyunjin ah..."
"Apa?"
Jihyo mengusap kepalanya pelan sambil tersenyum sebelum akhirnya memukul kepalanya pelan
"Noona..."
"Pulang sana!!"
"Iya...iya...ck, dasar wanita tua"
"Apa katamu!!" Hyunjin buru-buru melarikan diri sebelum Jihyo memukul kepalanya lebih keras lagi.
Jihyo melangkahkan kakinya menuju halte hingga akhirnya dia kembali melihat Woojin dan wanita yang adalah kakak kelas Jihyo dulu semasa kuliah sedang duduk berdua di
sebuah bangku di pinggir jalan"Aku akan berhenti bekerja"
Jeongyeon langsung menatap kearah Woojin yang kini sedang memainkan tangannya
"Kenapa berhenti?"
"Malam itu tidak seharusnya kamu dan aku..."
"Aku lah yang salah, kumohon jangan berhenti bekerja hanya karena merasa tidak enak padaku"
"Aku bahkan tidak bisa jujur dihadapan istriku kalau aku selingkuh"
Jihyo mendengarkan pembicaraan mereka sambil bersembunyi didalam pagar tanaman yang ada dibelakang keduanya.
"Apa kamu masih menyukaiku?"
"Lucu ya, aku bahkan tidak bisa melupakanmu dan kenangan kita dulu"
"Iya lucu, aku bahkan tidak mengingat siapa kamu tapi entah kenapa aku selalu merasa nyaman saat ada didekatmu"
Jihyo hanya bisa tersenyum lega, satu beban kini terasa terangkat dari dadanya. Dia keluar dari tempat persembunyiannya dan mendekat kearah mereka
"Woojin ah"
Woojin membulatkan matanya, dia kaget saat melihat Jihyo sudah berdiri dibelakangnya. Dia menarik tangan Woojin kemudian meletakkannya diatas tangan Jeongyeon
"Jaga dia, jangan pernah menyerah mempertahankan orang yang kamu cinta"
"Ini tidak seperti yang kamu lihat"
"Memangnya kamu kira aku melihat apa? Aku hanya melihat dua orang yang sedang jatuh cinta. Woojin ah tugasmu sudah selesai, mulai hari ini...malam ini...aku melepaskanmu"
Jihyo tersenyum seperti anak kecil dihadapan keduanya dan segera berjalan meninggalkan mereka, jujur saja dia masih merasa sedikit sedih karena bagaimanapun Woojin selalu ada untuknya selama ini, tapi dia tidak akan bisa menahan Woojin bersamanya...bukan!! Lebih tepatnya dia tidak mau. Dia tidak mau Woojin merasakan apa yang dia rasakan saat harus melawan perasaannya yang masih mengharapkan Hyunjin beberapa tahun ini
"Selamat tinggal Woojin ku, berbahagialah kamu..."
Last part nyusul ya
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night (Jihyo X Hyunjin)End
RomantizmKarena suatu kejadian tidak terduga Hyunjin mulai jatuh cinta pada Jihyo dan mengejarnya