Maaf ya short up
Jeongyeon tersenyum melihat wajah panik Woojin yang kini penuh keringat
"Hehehe maaf, kranku rusak dan ponselku tidak sengaja terjatuh di toilet saat aku berusaha memperbaikinya. Duduklah!"
Jeongyeon mengganti bajunya yang basah didalam kamarnya kemudian segera keluar
"Mau minum apa?"
"Jeongyeon ah, lain kali jangan menelfonku hanya karena hal sepele seperti ini!!"
"Habisnya aku kira..."
"Kamu kira apa!!" Woojin yang kesal berteriak dihadapannya
"Hya, bukannya aku sudah minta maaf kenapa malah berteriak!!"
Lagi-lagi Jeongyeon menahannya saat dia akan pulang kerumah, wanita itu kembali memeluk tubuh Woojin dari belakang
"Jangan pergi, temani aku beberapa menit lagi"
Woojin menghentikan langkahnya dan mendudukkan dirinya diatas sofa milik Jeongyeon
"Jeongyeon ah, ini sudah malam aku harus pulang"
Jeongyeon masih memejamkan kedua matanya setelah dia menaruh kepalanya diatas pangkuan Woojin beberapa menit yang lalu. Dia tertidur nyenyak bahkan suara dengkuran ringan keluar dari mulutnya, Woojin tertawa melihat kelakuan Jeongyeon yang hampir tidak pernah berubah. Dia mengusap kepala Jeongyeon lembut
"Woojin, sakit..." dia mengigau dan menyebut nama Woojin dalam tidurnya
sementara itu Jihyo menunggu Woojin pulang hingga dia tertidur diatas sofa miliknya. Pagi datang, Woojin meninggalkan sebuah catatan diatas meja didekat tempat tidur Jihyo
Maaf semalam aku pulang terlambat, sarapan sudah aku siapkan diatas meja. Jangan lupa untuk memakannya
Woojin mu
Jihyo tersenyum melihat catatan itu hingga seseorang mengetuk pintu rumahnya pagi-pagi
"Woo...Hyunjin?"
Hyunjin tersenyum dihadapan Jihyo tanpa rasa bersalah setelah semalam dia membuat repot Woojin dengan kelakuannya
"Pulang!! Kamu sudah gila ya!!" Jihyo berusaha menutup pintu rumahnya tapi Hyunjin menahannya
"Sebenarnya apa sih maumu?"
"Noona, aku hanya menginginkan dirimu"
"Kamu pasti salah tanggap, beberapa hari yang lalu aku membantumu karena aku kasihan padamu"
Hyunjin berjalan semakin mendekat pada Jihyo
"Sudah aku bilang kan, ak..."
Ciuman Hyunjin membuat pertahanan diri Jihyo runtuh
"Aku merindukanmu, sampai kapan kamu akan menolakku?"
Kata-kata Hyunjin membuat Jihyo merasa lemah, apalagi saat ini Jihyo ikut memejamkan matanya saat Hyunjin menciumnya untuk yang kedua kalinya.
Hyunjin mengajak anak mereka bermain, Jihyo merasa tergerak saat bayi kecilnya tersenyum dihadapan Hyunjin
"Adik kecil panggil aku appa, ap...pa..."
Mungkin siapapun yang melihat akan mengira Hyunjin tidak waras, pasalnya bayi yang sedang dia ajari bicara masih berumur dua bulan. Dia bahkan berhasil menidurkan bayi mungil itu didalam pelukannya
"Taruh dia disana" Jihyo menunjuk sebuah box bayi
Hyunjin kembali mendekati Jihyo setelah meletakkan malaikat mungilnya diatas ranjang kecil, dia memeluk tubuh Jihyo erat hingga Jihyo memukul kepalanya dengan spatula
"Hyunjin ah, lepaskan!!"
"Noona aku benar-benar merindukanmu"
"Lebih baik kamu segera pulang kerumahmu"
"Kenapa noona mengusir ku?"
"Hyunjin ah, aku..."
"Sudah menikah, aku tahu. Boleh aku menciummu?"
Jihyo kembali mendaratkan pukulan pada Hyunjin hanya saja kali ini bibir Hyunjin yang jadi korbannya
"Noona~" Hyunjin merengek karena kesal
"Pulanglah, aku lelah"
Hyunjin memijit kedua bahu Jihyo, dia akan melakukan apa saja hanya agar Jihyo tidak mengusirnya. Jihyo semakin tenggelam dalam kenangan masa lalunya bersama Hyunjin hingga Hyunjin mencuri ciuman dari pipi Jihyo
"Hya, mau dipukul lagi ya!!"
Mereka bermain kejar-kejaran didalam rumah dan untuk pertama kalinya Jihyo bisa kembali tersenyum bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night (Jihyo X Hyunjin)End
RomanceKarena suatu kejadian tidak terduga Hyunjin mulai jatuh cinta pada Jihyo dan mengejarnya