part 6

588 97 6
                                    

jihyonanana dah ku up ya, maaf lama baru bikin drafnya

Lagi-lagi ponsel Jihyo bergetar didalam celananya, dia langsung mematikan ponselnya begitu tahu Hyunjin yang menelponnya. Hari ini dia memang sengaja menghindari pemuda itu agar bisa menyiapkan kejutan dihari ulang tahunnya dan kini pemuda itu sudah menunggu Jihyo dengan kesal didepan kelasnya. Jihyo sengaja melambatkan gerakann nya agar dia bisa pulang paling akhir tapi Hyunjin menarik tangannya dan segera menyeretnya keluar

"Hyunjin ah tunggu sebentar ada buku ku yang tertinggal dikelas"

"Ayo kita ambil"

Hish, kenapa dia selalu mengikutiku sih! Kalau begini mana bisa aku membeli kado untuknya batin Jihyo sambil menatap Hyunjin hingga dia merasa

"Apa? Kenapa tidak angkat telpon ku?"

"Ada dosen didalam kelas tidak mungkin aku mengangkat panggilanmu"

"Lalu kenapa dimatikan?"

"Kamu tidak akan berhenti sampai aku mengangkat telponnya kan?"

Kali ini Hyunjin tersenyum sambil melihat kearah Jihyo

"Hish, baru beberapa menit saja aku tidak mengangkat telpon kamu sudah marah-marah"

"Noona"

"Hmm, apa?"

"Mau..."

"Mau apa?"

Hyunjin mulai menunjuk sambil memajukan bibirnya

"Hya, kamu sudah gila ya!"

"Kalau begitu ini saja" kali ini dia merentangkan kedua tangannya

Jihyo memeluk tubuh Hyunjin hingga tubuhnya dikunci oleh Hyunjin

"Hyunjin ah, lepaskan sesak"

Hyunjin mendekatkan wajahnya hingga tidak ada lagi jarak diantara mereka

"Hari ini aku berulang tahun. Berikan kado ku?"

"Kado nya aku tinggal dirumah" kata Jihyo berbohong

"Pasti bohong" gumam Hyunjin pelan yang kini mendapatkan lirikan mematikan dari Jihyo

"Noona jangan melirik ku seperti itu, aku tahu kalau aku tampan sekali" kata Hyunjin sambil memegang kedua pipinya

"Terserah"

Hyunjin memeluk Jihyo dari belakang dia mengunci tubuh Jihyo hingga dia susah melangkahkan kakinya

"Hya lepaskan aku!"

"Noona bagaimana kalau kita makan dirumahku, khusus hari ini aku akan memasak untuk noona"

"Tidak mau aku masih mau hidup"

"Jujur sekali" gumam Hyunjin pelan

"Noona bagaimana kalau kita...." Hyunjin menaikkan kedua alisnya hingga Jihyo mencoba mendorong kepalanya tapi tidak bisa

"Tinggi kan dulu badan noona baru boleh membalasku"

"Hya!!" Jihyo mengejar Hyunjin yang melarikan diri darinya

************************************

Jihyo masuk kedalam rumah Hyunjin yang terlihat sepi hanya bau lilin aroma terapi yang tercium oleh Jihyo, dia membuka pintu kamar Hyunjin dan hampir keluar saat dia melihat Hyunjin tidak ada didalam kamarnya tapi...tiba-tiba tangan dingin Hyunjin menahan tubuh Jihyo

"Noona mau kemana?"

"Hya, lepaskan aku!"

"Tidak mau"

Sekarang Hyunjin menaruh kepalanya diatas bahu Jihyo dan mulai mencium lehernya. Jihyo mengeliat dan mulai membalikkan tubuhnya, bibir Hyunjin menyambutnya dan mulai mencium...mengulum pelan bahkan menghisapnya pelan. Jihyo mencoba menahan tubuh Hyunjin tapi dia malah ikut larut menikmati setiap sentuhan yang Hyunjin berikan. Jujur saja saat ini Jihyo hanya bisa diam sambil mengerjapkan kedua matanya saat Hyunjin mulai menindihnya diatas ranjangnya. Tak lama kemudian hanya suara desahan pelan yang terdengar.

"Aku sayang noona" bisik Hyunjin ditelinga Jihyo

************************************

"Apa noona yakin itu anakku?"

Plak!! Sebuah pukulan keras mendarat diatas wajah tampan Hyunjin. Jihyo langsung pergi menuju atap dan menangis disana

"Sekarang aku harus bagaimana?" bisiknya pelan disela tangisnya

"Menikahlah denganku"

Jihyo menaikkan pandangannya setelah mendengar perkataan seseorang yang dia kenal

"Aku akan menjadi appa yang baik baginya"

Langkah kaki Hyunjin tertahan saat dia melihat Jihyo memeluk seorang senior ditempat kuliah mereka, tangannya mengepal karena teringat kata-kata seorang gadis

"Apa kamu percaya kalau itu adalah anakmu? Aku sering sekali melihatnya pergi dengan senior itu saat kamu tidak ada"

Hyunjin memutar langkahnya meninggalkan Jihyo dan pemuda berwajah polos itu berdua. Jihyo hanya bisa mengiyakan penawaran pria dihadapannya karena dia tidak mau anaknya lahir tanpa appa.

One Night (Jihyo X Hyunjin)EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang